Mohon tunggu...
Ryo Tangi
Ryo Tangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Peternakan Universitas katolik Indonesia santu Paulus Ruteng

"Seorang Pemimpi yang merindukan Keberhasilan"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

19 Agustus 2023   19:03 Diperbarui: 20 Agustus 2023   20:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bu,kelak saat pelukmu tak lagi dapat ku temui; dunia dan segala isinya hanya akan menjadi ilusi.

Seperti pagi tanpa mentari, seperti itu diri hampa tak bernyawa

Kemarau panjang akan menimpa saat senyummu tak lagi merekah; hati gersang  dan penuh debu.Seperti pohon mati yang di tinggal pergi ranting dan dedaunan, seperti itu aku berdiri sebatang kara menunggu kematian.

Bu,kau surga yang tak pernah sembunyi,kasih yang paling nyata, rumah yang mendamaikan , hangat yang tak pernah tamat dan nyala yang tak pernah padam,dan cinta yang abadi hingga penghujung masa.

Bu,kau abadi hingga nanti.

#TetaplahMenjadiPelitaYangAbadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun