Mohon tunggu...
Ryon Hidayat
Ryon Hidayat Mohon Tunggu... wiraswasta -

MarComm 'Coaching Bangun Bangsa',Chairman Cikal Muda Adventure & Organizer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku yang Menyakitimu, Aku yang Mencintaimu

15 Mei 2012   08:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tau klo aku udah menyakitimu dan kusadari itu semua karena keegoisanku hingga kamu yang menjadi korban. Masih teringat jelas waktu itu saat ku mengatakan bahwa kita tidak bisa meneruskan hubungan kita karena aku masih mencintai orang lain dan aku harus kembali kepadanya. Di depanku engkau bersikap tegar dan menerimanya,tetapi sesaat setelah itu di belakangku kamu menangis terisak perih. Di dalam ruang kelas itu dan seisinya menjadi saksi tetesan airmatamu dan aku hanya bisa berkata maaf……..

Jauh dalam lubuk hatiku sebenarnya telah muncul bunga sayang dan cinta kepadamu. Aku memutuskan berpisah darimu karena waktu itu aku berpikir aku tidak ingin mengkhianati cintaku pada seseorang itu,tp ternyata aku terlalu bodoh untuk menyadari bahwa pengkhianatan terbesarku adalah kepada diriku sendiri. Kebodohanku karena telah melepaskanmu…..

Akan tetapi entah kamu menyadarinya atau tidak sejak kita berpisah itu aku tidak pernah sedikitpun menghindari atau menjauhimu. Aku memalsukan perasaan ini karena logika ku telah tertutupi oleh keegoisan yang ku sebut cinta kepada seseorang yang jauh di sana. Dan hampir setiap malam aku berdoa kita bisa disatukan kembali meskipun itu di kehidupan yang lain.

Setelah aku pergi jauh darimu,aku mencoba mengejar kembali cinta yang membutakanku darimu. Seiring waktu yang mendewasakanku baru ku sadari ternyata cinta yang selama ini ku puja dan ku kejar serta pertahankan hanyalah ilusi yang menyesatkanku. Jika terus ku pertahankan,maka yang akan ku dapatkan adalah kehancuran bukannya kedamaian yang selama ini ku impikan.

Setelah aku berhenti tuk mengejar cinta itu,aku ingin kembali kepadamu. Tapi aku takut kamu membenciku karena apa yang telah ku lakukan dulu. Selain itu kita juga terhalang oleh jarak dan waktu,meskipun pernah juga ku bertanya kepadamu tentang perasaanmu saat ini kepadaku. Lagi-lagi aku menyembunyikan perasaan ini dan mencoba menutupnya dengan mencari cinta yang baru. Tapi ingatkah kamu dulu aku pernah berkata,saat aku tidak bersama dengan siapa-siapa dan kamupun begitu maka aku akan kembali padamu.

Bertahun-tahun telah berlalu dan aku merasa nyaman dengan cintaku ini,tetapi itu tidak cukup untuk membuatku melupakanmu. Aku menjalani hidupku dan kamupun juga menjalani hidupmu dengan seseorang yang bisa membuatmu bahagia. Aku berpikir kita memang tidak pernah dijodohkan atau disatukan kembali,karena aku telah membuat keputusan untuk menjadikan kekasihku saat itu sbagai pendmping hidupku tuk selamanya. Maka dari itu sudah tidak ada jalan bagiku tuk menebus kesalahanku dulu dan mengungkapkan arti sebenarnya perasaanku kepadamu.

Tapi apa yang terjadi,semua kejadian tidak akan pernah bisa kita duga. Aku harus melepaskan cintaku saat ini dan tidak ada jalan tuk kembali dengannya lagi. Sesaat setelah kehilangan ini aku mulai berpikir apakah ini kesempatan  yang diberikan kepadaku tuk menebus kesalahanku kepadamu dan mendapatkan cintamu lagi? Aku coba bertanya tentang keadaanmu saat ini perihal hubunganmu dg kekasihmu. Lalu kamu menjawab bahwa hubunganmu baik-baik saja dan akan dibawa ke arah yang serius. Betapa terkejutnya aku saat mendengar kabar itu,tapi aku mencoba tabah dan berpikir jernih.

Tidak lama setelah mendapat kabar itu aku coba menghubungimu lagi dan apa yang ku dengar mungkin merupakan tanda untukku. Kamu mengatakan bahwa kamu sudah tidak bersama siapa-siapa lagi……

Betapa senangnya hatiku ini mendengar kabar itu dan aku mencoba untuk memulai apakah masih ada kesempatan bagiku tuk bersamamu lagi? Kamu berkata bahwa kamu masih trauma denganku karena apa yang telah ku perbuat dahulu dan juga kamu menginginkan bukti tidak hanya sekedar ucapan janji-janji. Aku menyadari tidak akan mudah untuk mendapatkan kepercayaanmu kembali,selain karena trauma mu itu juga karena waktu dan jarak yang memisahkan kita saat ini.

Percayalah kamu menjadi motivasiku saat ini tuk meraih kesuksesan masa depan. Karena dengan kesuksesan itu aku akan menjemputmu dan menjadikanmu sebagai pedamping hidup ku. Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk membuktikan padamu bahwa aku serius kepada dirimu. Bukan hanya sekedar keisenganku karena saat ini aku sendiri. Dan yang harus kutegaskan adalah,aku tidak akan mengulangi kesalahanku  padamu seperti dulu. Aku tidak akan memalingkan wajahku untuk kembali kepada cinta lama ku ataupun wanita lain,hanya padamu aku berharap.

Aku mohon percayalah padaku dan berikan aku waktu untuk memberikan bukti yang kamu minta. Tapi untuk saat-saat ini aku hanya bisa membuktikan dengan kata-kataku namun tunggulah saatnya nanti akan ku tunjukkan padamu bahwa aku serius meyakinkan padaku bahwa rasa sayang, rindu dan cinta ini hanya untukmu. Aku mohon sekali lagi percayalah padaku……

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun