[caption caption="Courtesy: http://image.slidesharecdn.com"][/caption]Judulnya saja salah, seharusnya "Bagaimana Memahami Tulisan Satire"
Tapi toh jika Seno Gumira saja memberi judul "Rembulan dalam Cappuccino"
apakah ada rembulan dalam cappuccino..?
***
Setelah mengamati timeline sosial media terhadap tulisan parafrase yang berhastag #Martabak#AnakPresiden sepulang kerja. Kok sepertinya ada yang salah terhadap beberapa orang atau pihak, yang entah sengaja memplintir atau memang kurang paham - istilah kerennya "gagal paham" - terhadap tulisan tersebut.
Bahkan satu media online terkemuka memberitakan tulisan tersebut jauh dari maksudnya. Seperti ini
Dan beragam komentar lainnya di twitter dan facebook. Okelah jika penikmatnya pengguna twitter atau facebook yang tidak semua memiliki hobi menulis atau membaca, itu bisa dimaklumi. Tapi ternyata itu juga datang dari beberapa kawan di Kompasiana yang notabenenya punya hobi menulis atau minimal sudah pernah membaca tulisan seperti itu.
Agak lelah juga ketika ada beberapa teman dekat yang justru mempertanyakan "apa anda sudah loncat kubu?".
Hah..Kubu? Sudahlah, pasti banyak dari salah satu kubu akan berkomen (dua-duanya sama):
"Alaah, cari sensasi..abis nulis yang itu, terus nulis yang ini, gitu aja terus sampe romeo and juliet idup lagi"
"Baru nulis gitu aja sombong, tenar dikit belagu..terus aja jilatin tuh kecebong!"