Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika Jokowi Seorang Libero

29 Desember 2018   00:11 Diperbarui: 29 Desember 2018   09:36 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://news.detik.com

Prabowo merayakan Natal adalah hal yang biasa, wajar. Jika memang Prabowo mualaf pun biasa saja. Umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha bebas merayakan Hari Raya, dijamin oleh Negara. Tapi menjadi ramai karena sejak 2014, Jokowi selalu disudutkan dengan isu agama, bahkan difitnah.

Hingga sebuah klarifikasi datang dari Jokowi langsung yang menjelaskan dengan gamblang asal usulnya hingga agama yang turun temurun. Fitnah komunis pun dihalau dengan pelan dan simple sekali; komunis itu tahun '65, ketika itu Jokowi masih balita, mana nyambung? Sangat logis dan simple.

Masyarakat pun paham, mana kelompok yang sering memainkan hoaks dan fitnah sebagai senjata.

Serangan sentimen agama ke Prabowo adalah anti-thesis dari pola yang dibangun tim oposisi selama ini. Satu sisi orang bicara itu karma, tapi kok saya tidak. Ini bagian dari strategi.

Kunci manuver Jokowi sebagai libero didukung oleh gelandang bertahan yang visioner, Mahfud MD. Terlepas berbagai isu bahwa Mahfud berdiri di dua kaki, Mahfud menunjukkan kelasnya sebagai pengendali lapangan tengah. Twit-twit Mahfud yang menjelaskan panjang x lebar soal Freeport betul-betul membuat oposisi mati kutu. Mahfud dinilai berhasil menangkis serangan oposisi soal Freeport.

Dan soal Freeport, tak lepas dari peran striker di depan. Menteri ESDM Ignasius Jonan, dibantu oleh pemain sayap yang kerap melempar umpan untuk dieksekusi, Archandra Tahar. 

Bukan hanya Freeport, tapi juga pengambilalihan blok Rokan, pengambilalihan blok Mahakam dan skema gross-split, yang telah menyumbang tambahan pemasukan negara sebesar 847 Milyar rupiah. Juga menjalankan kembali proyek-proyek pembangkit listrik yang mangkrak pada era sebelumnya.

Dan tentunya striker lainnya, seorang striker yang loyal dan giat bekerja. Basuki Hadimuljono. Mampu mengeksekusi dengan baik bola-bola umpan Jokowi di infrastruktur.

Yang patur diwaspadai dari kubu oposisi adalah pergerakan striker lincah, haus gol, memiliki energi dan sumber daya yang mumpuni. Sandiaga Uno. Tingkah "bodoh" nya senantiasa adalah strategi agar dirinya dikenal di media sosial. Sandiaga sanggup turun naik menjemput bola atau menciptakan peluang sendiri.

Twit-twit Sandi yang terkesan normatif, standar namun mampu membuat goyang pertahanan petahana. Disinilah peran sentral bek tengah, Sri Mulyani, dibantu oleh full back Susi Pudjiastuti dan Rheinald Kasali harus rajin menangkis serangan-serangan Sandi yang fokus pada soal ekonomi.

Oya, Rhenald Kasali disini menemukan lawan yang pas, sesama ekonom, Faisal Basri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun