Malam hari disebuah kos-kosan yang agak lumayan  di pertengahan tahun 90'an. Saya dan sohib saya, Klobot bertengkar hebat bak suami istri.
Perkara sepele, RCTI menyiarkan liga Italia, dan SCTV menyiarkan liga Inggris. Saya berpihak pada liga Inggris karena malam itu tokoh utama sedang tampil. Siapa lagi, Liverpool.
Dan di liga Italia, Juventus yang kala itu masih di dominasi oleh "the cyclops" Edgar Davids juga sedang show.
Asal kamu tau, Klobot dan Juventus itu bagai teletubbies, selalu berpelukan. Jangankan kamar, piring dan sendok pun bermandikan lambang Juventus, jumlah poster Del Piero melebihi jumlah foto diri dan keluarganya.
Bahkan Klobot pernah berkata..
"Gan, pernik Juve yang aku belum punya itu cuma kondom". Ingin ku berkata kasar.
Sedang saya pun sama gilanya kepada Liverpool. Kebayang kan gimana kzl-nya saya ketika sedang santai gayeng pegang remote, eh Klobot dengan semena-mena datang merebut remote dan mengganti channel.
Dibayar berapapun, saya tetap tak sudi jika Steve Mcmanaman di ganti sosok Filipo Inzaghi yang gayanya seperti politikus oposisi, offside meluluk tapi bawel.
Saya pun balik merebut remote tv, Klobot melawan, kami pun adu bacot. Juventus saya hina sebagai tim yang lemah syahwat, Liverpool pun dihina sebagai tim gang dolly.
... dan merembet ke cerita mantan yang mutusin saya karena saya tinggal pulang di kondangan demi nonton Liverpool main.. (lho liga Inggris main di malam minggu je, salahnya kondangan di malam minggu).
Ujung-ujungnya adu jotos.