# Heran #
Musim hujan mulai menuju puncaknya. Banyak kali atau sungai yang sudah meluap dan menyebabkan banjir di beberapa tempat. Anehnya,Mengapa banjir selalu terjadi tiap tahunnya?
Fenomena alam seperti hujan memang tidak bisa di tebak secara tepat. Kita pun kadang merasa jengkel juga pas ketika ada acara lalu hujan tiba-tiba mengguyur. Mau gak mau kita harus tunduk dengan hukum alam yang penuh misteri.
Tiap tahun kita selalu mengenal banjir tahunan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Sebenarnya mengapa kita harus mendengar banjir..banjir dan banjir di siaran berita televisi atau di dalam surat kabar? Sungguh mengherankan bila yang terkena banjir daerah itu..itu..dan itu yang tahun sebelumnya sudah terkena banjir namun tiap tahun masih saja terkena banjir. Akibatnya,orang-orang terus mempertanyakan serta menyorot kinerja pemerintah setempat. Ada apa ini?
Agar terlihat adil,kalau menyalahkan pemerintah saja kayaknya kurang tepat. Banyak daerah yang dilanda banjir karena masalah sampah. Dan masyarakat yang membuang sampah harusnya tahu diri akan hal ini. Namun,kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat sampah agak minim. Akibatnya,banyak masyarakat yang buang sampah di sungai. Kita bisa lihat sungai di kota-kota besar tercemar banyak sampah seperti plastik,perabotan rumah,botol,kayu ,dll. Kalau musim kemarau,baunya akan menyengat. Lain cerita bila musim penghujan tiba,saluran air akan mampet karena tersumbat oleh banyak sampah. Selain itu juga masalah sampah dapat memunculkan wabah penyakit seperti diare dan demam berdarah.
Antara masyarakat dan pemerintah harusnya berkolaborasi untuk bisa mengatasi banjir dengan kesadaran diri masing-masing untuk menjaga dan merawat alam supaya kita bisa meminimalisir bencana alam yang sewaktu-waktu terjadi. Jika tidak maka yang rugi adalah kita sendiri. Agak memalukan bila tiap tahun kena banjir dan sampah adalah penyebab utamanya. Kalo dipandang seperti orang yang tidak bisa belajar dari kesalahan yang sebelumnya diperbuat. Buat yang belum mengerti..Sadarlah!