[caption id="attachment_139370" align="alignnone" width="576" caption="My Mom, is My Superhero"][/caption] Setetes air yang jatuh dari langitMu,. Basahi telapak tanganku yang kering,. Sentak ku teringat akan air mata itu,. Air mata ibu yang penuh arti kasih,. Lamunku sejenak berhenti terbayang masa lalu.. Dia yang ajarkanku luhur.. Kelak dewasa aku akan menjadi ragamu.. Dia yang tak pernah berhenti menghibur,. Walau rasakan kengerian paras takdir yang ayu.. Ibu tak sayang padaku (aku pikir),. Namun darahnya rela mengalir sederas hujan.. Ibu tak pernah tau mauku (aku pikir),. Namun cahaya purnama mampu ia gapai walau sedang menjadi sabit.. Sepertinya durhakaku tak terampuni,. Aku pun berani membentakmu.. Salahku atau salah ayah yang lebih dahulu pergi? Aku hanya diam..tak pernah tau tentang bentangan reality.. Untukmu yang kini jauh dari bahagiaku.. Janjiku kelak untuk bahagiamu.. Ibu.. Ajarkan lagi aku tersenyum.. :) 17 Juni @perantauan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H