Di sebuah desa kecil di Palestina, hidup seorang anak bernama Amir. Meskipun kehidupan di sekitarnya penuh dengan tantangan, semangatnya tetap tak tergoyahkan. Setiap hari, Amir menyelinap ke perpustakaan desa untuk membaca buku-buku tentang keadilan dan perdamaian.
Suatu hari, Amir menemukan buku kuno yang berbicara tentang kekuatan kata-kata untuk menyatukan hati dan membangun jembatan antara orang-orang. Terinspirasi, dia mulai menulis puisi tentang keindahan tanahnya dan harapannya akan masa depan yang damai.
Puisi Amir menyebar seperti angin, mencapai telinga warga desa dan bahkan melintasi perbatasan. Orang-orang tergerak oleh kata-katanya yang penuh harapan. Sebuah gerakan damai pun tumbuh, di mana orang-orang dari berbagai latar belakang bersatu untuk menciptakan perubahan positif.
Amir, dengan pena sebagai senjatanya, membuktikan bahwa kadang-kadang kata-kata dapat menjadi kekuatan terbesar dalam mengubah dunia. Meski perjalanan menuju perdamaian masih panjang, langkah pertama telah diambil oleh seorang anak kecil bernama Amir, yang membuktikan bahwa bahkan dalam kegelapan, cahaya kebenaran dapat bersinar terang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI