Aku sadar, mestinya bertemu denganmu kemarin....
Bukan hari ini....
Aku mengerti, mestinya waktu berjalan berlawanan arah
agar saat menemuimu kita tak dipisahkan keadaan...
Adakah rindu untukku saat rumah menghangatkanmu?
kubiarkan saja kau dekap rinduku
sementara ragamu lelap bersamanya..
bagiku kamu itu bagaikan nafas,
yang jika tak kuhirup akan menghentikan jantungku...
apa baiknya Aku membisukan bibirku saja..?
membutakan mataku ?
lalu Membuat telingaku begitu tuli ?
agar indraku tak kukotori dgn hangatnya rumahmu..
hidup ini mengalir saja buatku,
bahkan aku tak pernah berdoa buruk tentangnya
lalu bahagia bersamamu..
kau tau..?
bagiku dinding ini hanya pembatas,
dan kuyakin bisikanku cukup kau dengar lirih dibaliknya...
Aku tau ini gila dan logikaku selalu kalah...
kupastikan cerita ini takkan pernah berakhir..,
takkan pernah berujung...
damn.., i love you...
@ryni svinndal
(terinspirasi dari cerita seorang teman...)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H