Mohon tunggu...
ryna siahaan
ryna siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja

bekerja di bidang komunikasi pertanian tetapi tertarik dengan berwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yogyakarta, Tempat "Solo Trip" Pertama Saya (Part 1)

1 November 2017   11:06 Diperbarui: 1 November 2017   11:32 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks Candi Prambanan|Dokumentasi pribadi

Pagi itu tanggal 20 Mei 2017 dengan dijemput oleh driver kenalan teman kantor saya mencoba memberanikan diri mengunjungi beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Bermodal informasi di web Yogyes saya pergi ke tempat yang mungkin tidak biasa dikunjungi orang lain. Bagi sebagian orang mungkin ini adalah hal yang aneh, tetapi menurut saya pribadi justru hal ini lebih seru. Dan kebiasaan saya lainnya adalah ketika berpergian mematikan data internet dan mem-posting-nya setelah beberapa waktu berlalu.

Tujuan pertama saya adalah Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran. Pertama kali sampai disana, saya disapa oleh seorang tukang sapu dan ternyata baru tadi pagi-pagi dilaksanakan misa sehingga saya bisa berkeliling tempat tersebut. Karena masih pagi maka belum banyak orang yang berkunjung, sinar matahari pun terasa hangat. Sebagai seorang yang beragama Kristen Protestan, sebenarnya saya merasa asing untuk berada di gereja ini, tatapi saya mencoba memberanikan diri untuk duduk di ruang ibadahnya. 

Suasana begitu hening, hanya saya sendiri yang duduk di ruang ibadah tanpa dinding tersebut. Saya pun mulai berdoa dan tak lama kemudian menangis tersedu-sedu. Sepanjang tangis pun sebenarnya saya merasa bingung, tetapi rasanya ada beban dalam hati yang tidak saya sadari langsung meluap dan sepanjang waktu doa saya tidak sanggup berkata-kata. Bahkan ketika saya menceritakan hal ini ke orang tua, saya pun bingung dengan alasan menangis tersebut. Setelah cukup lama saya berpindah untuk melihat-lihat kondisi di sekitar gereja. Dalam komplek gereja tersebut, ada ruang lain untuk berdoa namun tidak saya foto karena segan. Ada pula semacam candi dengan orang berdoa di luarnya dan air yang bisa dibawa pulang.

Ruang Ibadah Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus|Dokumentasi pribadi
Ruang Ibadah Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus|Dokumentasi pribadi
Setelah itu saya berangkat menuju hutan pinus. Tempat ini ramai didatangi pengunjung, baik tua maupun muda. Saya hanya sebentar di tempat ini. Berikut fotonya:

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dari sana saya berangkat lagi ke Gua Maria Sendang Sriningsih. Lokasinya lumayan jauh dari hutan pinus dan lokasinya lebih ke daerah pedesaan, saya sempat berpikir kalau kami salah jalan tetapi setelah melihat bahwa kami telah melewati 3 lukisan perjalanan Tuhan Yesus di dunia saya yakin itu jalan yang benar. Ternyata mobil tidak bisa naik sampai atas, jadi untuk bisa sampai ke gua saya harus menaiki banyak tangga. Sambil menaiki satu per satu anak tangga, saya bagai merenungi perjalanan hidup . Berikut sedikit foto tangga-tangga tersebut:

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Karena kondisi disekitar banyak pepohonan dan sepi, saya sempat merasa takut kalau-kalau ada binatang liar yang melintas. Tetapi untunglah saya sampai dengan aman di tempat tujuan.

Gua Maria Sendang Sriningsih|Dokumentasi pribadi
Gua Maria Sendang Sriningsih|Dokumentasi pribadi
Setelah itu menuju Candi Prambanan, akhirnya setelah 3 kali ke DIY saya bisa mengunjungi candi ini. Saya sampai disana sekitar pukul 3 sore, dan hal yang membingungkan adalah ketika mau berfoto, maklum seorang diri. Jadilah saya meminta tolong mulai dari petuga kebersihan, sesama pengunjung baik ibu-ibu maupun anak sekolah, hingga petugas keamanan. Karena kondisi ramai saya hanya sekilas melikat kondisi di setiap candinya. 

Saat keluar dari lingkungan candi prambanan, ternyata ada penyewaan sepeda maka saya pun segera memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berkeliling. Ternyata masih banyak candi yang ada di lingkungan tersebut, yang sedang dalam proses penyusunan dan juga ada museum Candi Prambanan yang menayangkan film singkat mengenai asal cerita candi ini. Oh ya, jika datang di pagi hari sebenarnya ada semacam paket wisata yang ditawarkan kepada pengunjung untuk dapat mengunjungi Candi Prambanan sekaligus Ratu Boko.

Kompleks Candi Prambanan|Dokumentasi pribadi
Kompleks Candi Prambanan|Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Maka berakhirlah perjalanan saya hari ini. Sebenarnya bepergian seorang diri tidaklah seburuk yang dipikirkan tetapi memang lebih baik jika ada temannya. Perjalanan sendiri juga mengajarkan untuk berani berinteraksi dengan orang lain dan membuat keputusan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun