Pagi itu tanggal 20 Mei 2017 dengan dijemput oleh driver kenalan teman kantor saya mencoba memberanikan diri mengunjungi beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Bermodal informasi di web Yogyes saya pergi ke tempat yang mungkin tidak biasa dikunjungi orang lain. Bagi sebagian orang mungkin ini adalah hal yang aneh, tetapi menurut saya pribadi justru hal ini lebih seru. Dan kebiasaan saya lainnya adalah ketika berpergian mematikan data internet dan mem-posting-nya setelah beberapa waktu berlalu.
Tujuan pertama saya adalah Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran. Pertama kali sampai disana, saya disapa oleh seorang tukang sapu dan ternyata baru tadi pagi-pagi dilaksanakan misa sehingga saya bisa berkeliling tempat tersebut. Karena masih pagi maka belum banyak orang yang berkunjung, sinar matahari pun terasa hangat. Sebagai seorang yang beragama Kristen Protestan, sebenarnya saya merasa asing untuk berada di gereja ini, tatapi saya mencoba memberanikan diri untuk duduk di ruang ibadahnya.Â
Suasana begitu hening, hanya saya sendiri yang duduk di ruang ibadah tanpa dinding tersebut. Saya pun mulai berdoa dan tak lama kemudian menangis tersedu-sedu. Sepanjang tangis pun sebenarnya saya merasa bingung, tetapi rasanya ada beban dalam hati yang tidak saya sadari langsung meluap dan sepanjang waktu doa saya tidak sanggup berkata-kata. Bahkan ketika saya menceritakan hal ini ke orang tua, saya pun bingung dengan alasan menangis tersebut. Setelah cukup lama saya berpindah untuk melihat-lihat kondisi di sekitar gereja. Dalam komplek gereja tersebut, ada ruang lain untuk berdoa namun tidak saya foto karena segan. Ada pula semacam candi dengan orang berdoa di luarnya dan air yang bisa dibawa pulang.
Saat keluar dari lingkungan candi prambanan, ternyata ada penyewaan sepeda maka saya pun segera memanfaatkan fasilitas tersebut untuk berkeliling. Ternyata masih banyak candi yang ada di lingkungan tersebut, yang sedang dalam proses penyusunan dan juga ada museum Candi Prambanan yang menayangkan film singkat mengenai asal cerita candi ini. Oh ya, jika datang di pagi hari sebenarnya ada semacam paket wisata yang ditawarkan kepada pengunjung untuk dapat mengunjungi Candi Prambanan sekaligus Ratu Boko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H