Saya tidak pernah ikut solat jenazah sekali pun seumur hidup saya, padahal sekarang usia sudah mencapai 30 tahun. Entahlah Alloh punya rencana apa, tapi terakhir orang terdekat (termasuk tetangga) saya meninggal saat saya berusia di bawah 13 tahunan. Jadi tidak punya kenangan tentang bagaimana perihnya kehilangan yang sampai membekas ke hati. Pun saya tidak punya kenangan bagaimana perilaku dan keadaan fisik orang yang sedang sekarat.
Tapi tidak dengan binatang. Saya penyayang binatang dan sudah memelihara binatang sejak kecil. Karena itu saya juga sudah berkali-kali ditinggal mati oleh peliharaan saya. Setiap kehilangan mereka rasanya sedih sekali, seperti ada bagian dari diri saya yang hilang.
Pengalaman ditinggal mati binatang peliharaan itu sudah sering saya alami sehingga membuat saya hafal dengan aroma tubuh dan keadaan fisik mereka sebelum mati.
Tubuh mereka perlahan mengeras, Nafsu makan-minum hilang. Pandangan kosong. Aroma tubuh mereka berubah menjadi sesuatu yang aneh. Entah bagaimana cara menjabarkannya. Aroma kematian kalau saya boleh namai bau seperti itu. Jadi, kalau binatang peliharaan saya ada yang sakit dan tiba-tiba tercium aroma seperti itu, saya cukup yakin bahwa usia mereka sebentar lagi.
Bagaimana dengan manusia? Entahlah, apa orang-orang yang sekarat juga mengeluarkan aroma semacam itu juga? Mungkin suatu saat saya akan tahu, saat aroma seperti itu keluar dari tubuh saya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H