Mohon tunggu...
Dona Mariani
Dona Mariani Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar SMA Negeri 3 Brebes yang sedang mencari jati dirinya saat ini

Seorang pelajar yang sedang berusaha menjadi sesuatu. Menulis adalah salah satu kegemarannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Di Antara Kita : Bagian Ketiga

26 Desember 2024   20:11 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar : Pribadi)

Matahari perlahan merangkak naik dari balik bukit, memercikkan warna jingga dan merah muda di langit yang masih menyimpan sisa-sisa gelap malam. Sinar mentari pagi yang cerah membangunkan orang-orang untuk segera beraktivitas. Di kejauhan kicauan merdu burung yang bertengger di dahan pohon, ayam pejantan yang berkokok saling bersahutan. Sinar mentari pagi menerobos masuk melalui celah-celah jendela serta ventilasinya.

Gilang mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha menerima rangsangan cahaya ke retina matanya. Usai mandi dan berganti pakaian, dia menuju ke dapur untuk memasak sarapan atas permintaan Kevin. Biasanya yang mengurus kegiatan rumah tangga adalah Mba Dhea, pembantu Kevin yang sudah mengurusnya sedari kecil. Tetapi, karena dia sedang pulang kampung dan besok lusa baru tiba di rumah, akhirnya sementara waktu Gilang yang mengambil perannya. Sebelum mulai memasak, dia mengenakan celemek yang tergantung di pinggir wastafel, kemudian mencuci tangannya hingga bersih.

Dia memutuskan menu sarapan hari ini adalah nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya. Tambahan lauk pauk seperti tempe goreng dan ayam karaage yang disajikan di piring terpisah supaya tidak terlalu repot. Tangannya yang cekatan memotong, menggoreng, dan menyajikan makanan di atas piring bak seorang koki profesional di hotel bintang lima. Tidak butuh waktu lama, semua hidangan telah tersaji di atas piring meja makan.

Kegiatan memasaknya di dapur nampaknya telah membangunkan dua putri duyung cantik dari kamar mereka. "Good morning, girls! Tidur kalian nyenyak tadi malam?" sapa Gilang begitu melihat mereka berdua menuju meja makan dengan kondisi baru bangun tidur. Rambut mereka yang tergerai nampak acak-acakan, dengan kantung mata yang lumayan hitam. Bahkan baju tidur mereka yang semula rapi kini menjadi agak kusut.

"Morning, Gilang. Kami sangat nyenyak tadi malam," jawab salah satu dari mereka yang berambut pirang sambil menguap.

"Pagi juga, Tuan Gilang. Maaf, kami tidak membantu Anda memasak tadi," sahut yang berambut hitam lurus seraya tersenyum. "Kalau, Anda?" tambahnya dengan bertanya.

Gilang mengacungkan jempol. "Tidak usah dipikirkan. Kalian pasti lebih capek daripada aku," katanya dengan santai. "Lumayan, walau harus membereskan ini-itu dulu sebelum tidur," lanjutnya sembari menaruh celemek di atas gantungan baju dekat wastafel tadi.

Mereka berdua manggut-manggut. "Oh, iya! Tuan Kevin di mana?" tanya yang rambut pirang, celingak-celinguk mencari sosok yang dicari.

"Belum bangun, tuh! Tolong dong, dibangunkan. Soalnya tiga jam lagi, dia ada rapat penting di kantornya," pinta Gilang kepadanya.

Putri duyung yang berambut pirang itu mengangguk, lalu menuju kamar Kevin. Setelah tiba di depan pintu kamar, dia mengetuk dua kali seraya berkata, "Tuan Kevin, ayo bangun! Sarapan sudah siap!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun