Mohon tunggu...
Hani Yamashita
Hani Yamashita Mohon Tunggu... -

Penulis buku " Japan Aftershock, Kisah-kisah Berani Menghadapi Tsunami" bersama Junanto Herdiawan. Buku kedua, Aishiteimasu. Tinggal di Jepang. Kumpulan artikel sendiri dapat di baca\r\nhttp://oeng34.blogspot.jp/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tangisan Jepang untuk Asada Mao

23 Februari 2014   16:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="570" caption="Sumber: http://www.asahi.com/olympics/sochi2014/lastdance/?iref=com_fbox_d1_01"][/caption] Olimpiade Sochi 2014 menyisakan banyak kisah sukses, gagal dan suka duka para atlet. Satu kisah yang paling jadi perbincangan semua adalah penampilan Asada Mao. Tak henti-hentinya masyarakat Jepang memperbincangkannya bahkan masyarakat internasional. Memang harus diakui sangat luar biasa mental juara yang dimiliki seorang Asada Mao! Asada Mao, 23 tahun, seorang atlet figure skating yang sangat populer di Jepang. Mao-chan, nama kesayangannya. Wajah cantik, keibuan, nyaris sempurna untuk penampilan sebagai seorang gadis muda. Penampilan yang menarik, sama menawannya dengan penampilannya saat olimpiade Soichi pada hari Jumat, 21 Februari 2014. Mao-chan sebelumnya diperkirakan akan menjadi salah satu pemegang medali di Olimpiade Sochi untuk figure skating. Malang tak dapat ditolak. Penampilan pertama short program justru terjatuh dan meraih point yang tak cukup untuk bisa meraih medali. Dari 30 orang peserta, Mao-chan hanya menempati urutan ke-16. Sangat mengejutkan memang penampilan Mao-chan yang lain daripada yang lain! Kesempatan berikutnya, Jumat 21 Februari 2014. Mao-chan berlaga untuk free program. Berkostum biru, indah dan sangat elegan. Sebelum memulai, Mao-chan menarik nafas panjang. Mulai beraksi dan beraksi. Luar biasa. Sungguh luar biasa! Apa yang dilakukan sangat sempurna, berbeda sekali dengan penampilan pertama. Mao-chan sanggup melakukan seluruh variasi jumping. Hebat, luar biasa! Terbelalak semua orang yang menyaksikan! Ada 6 variasi yang dilakukan Mao-chan dan masing-masing variasi sebanyak 8 kali. Belum ada yang bisa menyamainya. [caption id="" align="aligncenter" width="318" caption="sumber: http://www.huffingtonpost.jp/2014/02/20/mao-you-are-brilliant_n_4827513.html#slide=3450303"]

[/caption]

Saat saya menyaksikan dari layar TV, spontan berdiri dari kursi. Tak kusadari, menitikkan air mata. Penampilan yang begitu memukau dan emosional. Hebat sekali mental Mao-chan. Inilah mental juara! Memang Mao-chan tak berhasil meraih juara, gold medal. Tetapi pada penampilan berikutnya, free program, Mao-chan meraih point tertinggi, 142, 71. Mao-chan berhasil bangkit dari ranking 16 hingga menempatkan diri ke ranking 6! Loncatan jauh, dari ranking 16 hingga ranking 6. Inilah yang mengagumkan. Bangkit dari keterpurukan itulah yang luar biasa. Bukan masalah juara atau tidaknya, tapi mental dan semangat olahraga yang diperlihatkan Mao-chan itulah yang menyebabkan banyak masyarakat Jepang dan internasional mengaguminya. Salut akan perjuangannya untuk berjuang yang terbaik! Besar kemungkinan olimpiade Sochi ini adalah yang terakhir bagi Mao-chan karena faktor usia.

Usai penampilan sempurnanya, Mao-chan menangis haru dan mengucapkan terima kasih. Penonton pun menangis terharu melihat penampilannya yang indah. Sungguh tak terlupakan dan merupakan prestasi tersendiri bagi Mao-chan! Inilah sejatinya juara. Benar, Mao-chan tak mendapatkan gold medal tetapi Mao-chan meraih banyak hati dan simpati semua orang. Tangisan Jepang untuk Asada Mao. Janji Mao-chan untuk berusaha yang terbaik telah dipenuhi dengan penampilan yang gemilang! Akhir kata, juara dalam pertandingan bukan sekedar gold medal. Dan itu sudah dibuktikan oleh Mao-chan. Pelajaran yang sangat berharga dari Asada Mao, berjuang hingga titik akhir! Semangat juang yang luar biasa, itulah makna perjuangan dari Mao-chan. Ternyata selain penampilan yang memukau, hal ini juga ditunjang sikapnya yang low profile. Bravo untuk Asada Mao! Arigatou, terima kasih! Salam, Hani Yamashita Sumber: Mass Media Jepang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun