biarkanlah...
bagaimana aku bisa mengabaikanmu, sementara setiap sudut adalah kamu?. Setiap setapak adalah genggamanmu??
biarkanlah...
malam beranjak terlelap, tapi bayanganmu masih membekukanku. Dinginmu masih memelukku. Tiada mengembun menyisakan harapan
biarkanlah...
andai bisa memilih. Aku tetap ingin bertemu denganmu. Bukankah bunuh hati itu tetap membuat luka??
biarkanlah...
aku menunggumu, dengan perasaan yang selalu di caci rindu, bersama hujan yang menatapku perih sementara surya bercengkrama hangat denganmu??"
lalu biarkanlah aku menunggu, acuh pada yang seolah ilalang. Masih bersama hujan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H