Mohon tunggu...
Ryan BobbyAndika
Ryan BobbyAndika Mohon Tunggu... Insinyur - Geoscience Enthusiast

Hello world, my name is Ryan Bobby Andika and you can call me Rybob for sure. Twenty-three years old and, recently, doing things related to Petroleum Industries.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Lebih Dekat: Controlled-Source Audio-Frequency Magnetotelluric (CSAMT) dalam Eksplorasi Geofisika.

7 Mei 2020   15:16 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:11 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Desain perekaman data dengan metode MT (Full Tesor).

Connect with me: https://www.linkedin.com/in/ryan-bobby-andika-712164118/                 

Berawal dari salah satu rencana kegiatan eksplorasi migas yang akan dilakukan oleh perusahaan bekas aku bekerja sebelumnya, metode CSAMT atau kepanjangan dari Controlled Source Audio Magnetotelluric menjadi salah satu topik diskusi yang hangat serta panjang di tim kami waktu itu. Hal tersebut terjadi bukan tentang bagaimana kita bisa medapatkan vendor untuk menggunakan alat tersebut yang memang juga relatif sulit, namun lebih mengenai seberapa efektif metode yang bersangkutan dapat memprospek akumulasi hidrokarbon di bawah permukaan jika dibandingkan dengan metode seismik aktif. Ini merupakan tantangan terbesar, sekaligus pembuktian bagi perusahaan kami dalam menilai dan menyukseskan penggunaan CSAMT sebagai alternative metode eksplorasi Non-Seismik di bisnis kami yang selama ini buntu di penggunaan seismik semata. Berbagai literature aku kumpulkan untuk memperkuat dan meyakinkan tim bahwa metode tersebut patut untuk dicoba dengan segala kelebihan atau manfaat yang akan di dapat, serta bebagai kekurangan yang melilit layaknya metode-metode geofisika lainnya. Dalam tulisan ini, aku akan coba membahas lebih ke teori dari berbagai literature paper serta ide mengenai metode CSAMT, skema perekamannya, pengolahan datanya, berbagai fakta serta hal yang perlu dicermati dalam pemanfaatan serta hasil dari CSAMT, dan success story metode Non-Seismic ini dalam dunia migas. Yuk mari kita telaah dalam bentuk poin-poin supaya kamu yang baru mulai membaca tentang metode ini bisa lebih mudah memahami ide dasarnya. Ohhiya satu lagi, kamu juga harus baca yaa tentang dasar metode Elektomagnetik untuk menunjang pemahaman di tulisan ini.

BRIEF THEORY OF CSAMT

Mari kita mulai pembahasan ini dengan mengenal terlebih dahulu definisi sederhana dari metode CSAMT, dan kenapa metode tersebut sangat berhubungan dengan metode Magnetoteluric (MT) dalam geofisika. Yuk kita pahami bersama:

  • Magnetotellurik (MT) merupakan metode EM pasif yang melibatkan fluktuasi Medan Listrik (Angin Matahari {< 1 Hz} & petir di atmosfer {> 1 Hz}) dan Medan Magnet alami (Magnet permanen bumi) yang secara umum perekaman datanya bersifat regional.
  • CSAMT (Controlled Source Audio Magnetotelluric) merupakan sebuah teknik pengukuran medan EM (atau bisa dikatakan sebagai jenis MT) dalam interval frekuensi 0.1 Hz – 10 kHz (Audio MT), namun dengan bantuan berupa sumber buatan dipol listrik (Non-Pasif).
  • CSAMT dan MT masing-masing mampu menembus hingga kedalaman 1 - 2 km serta 4 – 5 km (Grandis & Sumintadireja, 2012)
  • Tujuan CSAMT atau MT adalah sama-sama untuk menginvestigasi parameter elektrik (Resistivitas) subsurface dalam domain Frekuensi.
  • Penerapan CSAMT atau MT :
  1. Eksplorasi Panas Bumi, Ground Water, Geoteknik
  2. Evaluasi akumulasi Hidrokarbon (terutama akumulasi struktural)

Gambar 2. Spektrum Gelombang.
Gambar 2. Spektrum Gelombang.

Dari pembahasan singkat diatas, ide kerennya adalah memberi sumber buatan terhadap perekaman data dengan metode Magnetotelluric. Dalam bahasa yang lebih scientific yang ada di literature, CSAMT dapat dipahami seperti berikut:

“The method exploits naturally existing EM fields (typically band that span from 0.001 Hz – 10 kHz) as a signal source.  These primary fields induce secondary electric (Eddy Current) and magnetic fields in the conductive earth (Created from Eddy Current). The transient variation of the EM fields recorded at the surface of the earth is therefore diagnostic to the subsurface electrical properties” (Grandis et.al, 2011)

Gambar 3. Prinsip Induksi Gelombang EM
Gambar 3. Prinsip Induksi Gelombang EM

Nahh, diawal aku kan langsung jejelin kamu info bahwa CSAMT nih ada hubungannya dengan metode MT, yang memang pada dasarnya sih merupakan pengembangan dari metode bersangkutan. Lalu, perbedaan perekaman serta hasil daya pada CSAMT dan MT tuh bagaimana ya? Apakah sama saja namun tinggal dikasih sumber tambahan? Nahh kurang lebih poin perbedaanya, secara sederhana, dapat dijabarkan seperti ini teman:

  • Hasil perekaman data CSAMT, secara opsi, ternyata dapat memanfaatkan teknik Full-Tensor dan juga Scalar (Umumnya menggunakan skema scalar dengan hanya mengukur medan listrik Ex dan Hy pada satu titik karena tidak terlalu bervariasi terhadap x & y serta lebih sederhana secara praktik di lapangannya). Dari kedua jenis perekaman tersebut, data yang dihasilkan CSAMT bisa 1D Model dan 2D Model (Dengan mekanisme Inversi.) dari resistivitas.

Gambar 4. Perekaman CSAMT dengan Metode Skalar.
Gambar 4. Perekaman CSAMT dengan Metode Skalar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun