Pada akhir-akhir ini , lebih tepat nya sebelum bulan puasa dan sebelum mudik pemerintah mengeluarkan larangan dilarang berkerumun dan dilarang mudik pada saat mau lebaran tiba .
Dengan jelas pemerintah mengeluarkan larangan tersebut secara transparan kepada masyarakat , akan tetapi di balik itu semua muncul sebuah pertanyaan besar di kalangan masyarakat perihal bapak presiden yang hadir di acara pernikahan dari anak seorang artis ternama di Negri ini, dari situlah masyarakat mempertanyakan larangan yang di buat oleh pemerintah. Apakah plarangan tersebut tidak berlaku bagi orang" yang mempunyai harta atau jabatan? Apakah larangan tersebut hanya berlaku bagi kalangan masyarakat bawah?
Menurut saya seharusnya bapak presiden tidak perlu datang langsung ke acara tersebut karena dengan datangnya pak presiden dapat menimbulkan pertanyaan dan kecemburuan sosial terhadap masyarakat yang lain, seharusnya seorang kepala mencontohkan kepada masyarakatnya agar tidak datang ke tempat yang ramai kerumunan tapi malah sebapliknya.
Belum selesai larangan di larang berkerumun sudah muncul larangan di larang mudik saat mau lebaran tiba. Disini juga banyak pertanyaan yang mencuat dari masyarakat, kenapa mudik di larang akan tetapi wisata liburan malah di biarkan buka begitu saja. Kalau di pikir pakai logika larangan tersebut tidak masuk di akal karena kalau wahana wisata liburan di buka sama saja tidak mengurangi penyebaran covid 19 yang ada malah makin banyak penyebarannya.
Jikalau memang bertujuan untuk mengurangi penyebaran covid 19 seharusnya tidak perlu pemerintah membuat kebijakan mudik di larang dan wahana wisata buka , seharusnya pemerintah membuat kebijakan mudik di larang dan wahana wisata di tutup baru itu benar tidak membingungkan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H