Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang tergabung dalam Kelompok 79 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Suling Kulon. Program KKN ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi desa, serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat.Â
Desa Suling Kulon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak sapi. Potensi desa ini sangat besar, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan, yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Desa Suling Kulon terkenal dengan lahan pertanian yang subur serta populasi ternak sapi yang cukup besar. Petani di desa ini menanam berbagai komoditas seperti padi, jagung, cabai, dan tembakau. Di sisi lain, peternak memelihara sapi untuk diperjual belikan antar desa atau ke kota lain.
"Jual sapi biasanya tergantung hari, selasa ke pasar sapi Bondowoso, minggu ke Situbondo atau Banyuwangi" tutur iqbal, ketua RT 17B
Mayoritas penduduk Desa Suling Kulon memiliki sapi di setiap rumahnya, namun kotoran sapi tersebut masih belum dikelola dengan optimal. Biasanya, penduduk desa membuang kotoran sapi ke sungai, pekarangan, sawah dan di bakar. Dengan adanya mahasiswa KKN UNEJ kelompok 79, diharapkan potensi Desa ini dapat dimanfaatkan secara lebih optimal melalui inovasi dalam pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik.
Kotoran sapi yang selama ini hanya dibuang begitu saja, kini diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. Mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada para peternak tentang cara mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik padat.Â
Selain itu mahasiswa KKN juga memanfaatkan dedaunan untuk pembuatan pupuk cair. Pemanfaatan tersebut dapat mengurangi limbah, dan dapat meningkatkan kesuburan tanah serta meningkatkan hasil panen.
Dengan adanya pelatihan ini, para peternak di Desa Suling Kulon kini mampu mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik secara mandiri. Pupuk organik ini kemudian digunakan oleh petani untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan hasil panen.
Desa Suling Kulon memiliki lahan pertanian yang subur dan sudah dikelola secara optimal, namun pupuk yang digunakan sebagian masih menggunakan campuran pupuk kimia. Kelompok 79 memperkenalkan metode pertanian organik dan teknik irigasi modern kepada para petani.Â