Tanggapan tentang Feminisme dalam Kelas penulisan berita yang di ajarkan oleh
Dr. Geofakta Razali
1. bagaimana peran laki-laki dalam feminisme?
saya belajar banyak tentang maskulinitas, dan tentang apa yang diharapkan dari remaja putra. Aturan tidak tertulisnya: 'bersikap tegar', 'bersikap keras', dan bila perlu, 'menggunakan kekerasan'. Secara mental, saya menambahkan resep ini ke resep lain yang sudah saya (dan teman-teman saya) asimilasi di taman bermain, di lapangan olah raga, dan di kelas: 'anak laki-laki jangan menangis', 'jangan lemah', 'jangan bertingkah seperti seorang gadis'.
Norma gender yang tidak sehat dan tidak aman ini terus membentuk kehidupan laki-laki dan anak laki-laki saat ini. Yang terpenting, norma-norma ini memberikan landasan bagi tatanan gender yang memberikan hak istimewa kepada laki-laki terutama kelompok elit yang berkuasa. Hak istimewa laki-laki begitu tertanam dalam hubungan dan struktur sosial sehingga tampak normal dan alami, dan tetap bebas dari pengawasan. Namun jika laki-laki masih menjadi penerima manfaat utama dari ketidaksetaraan gender, maka menghilangkan hak istimewa laki-laki, setidaknya sebagian, merupakan tugas laki-laki.
2. bagaimana hal ini mempengaruhi identitas Anda sebagai seorang laki-laki dalam konteks sosial modern?
keterlibatan laki-laki dalam feminisme memiliki dampak yang signifikan terhadap identitas mereka dalam masyarakat modern. Salah satu teori yang relevan adalah konsep feminisme progresif, yang menyatakan bahwa kesetaraan gender dapat dicapai melalui kerjasama aktif antara perempuan dan laki-laki. Menurut teori ini, laki-laki dapat berperan sebagai sekutu dalam memerangi ketidaksetaraan gender dengan menyadari dan menghadapi norma-norma patriarki yang ada dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H