Negara indonesia menjadi salah satu yang mengalami ancaman terbesar dari berubahnya iklim. Banjir, kemarau panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang berlangsung di Indonesia berhubungan dengan kejadian perubahan iklim di dunia. Hal ini diutarakan oleh Dosen Institut STIAMI, Geofakta Razali pada saat penulisan berita.
Dalam penyampaian Dosen Institut STIAMI, Geofakta Razali, pada aktivitas mengajar beliau di kampus Institut STIAMI, disebutkan bahwa rata-rata perubahan iklim yang terjadi di Indonesia beralih pada penggundulan hutan secara habis-habisan, kebakaran hutan, kemusnahan rawa dan lenyapnya sesapan karbondioksida.
Langkah yang dapat dilakukan untuk menyambut perubahan iklim adalah pembesaran dan pembaruan jaringan irigasi, mengelolaan bencana alam , membangun prasarana dan melindungi pantai dari kemampuan kerusakan akibat pengikisan dan naiknya permukaan laut hingga kedaratan.
Perubahan iklim ini memiliki intikad terhadap pembentukan dalam perspektif Lingkungan sosial dan ekonomi secara berkepanjangan terhadap pencapaian  pembangunan Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, kita perlu segera menggabungkan mitigasi dan beradaptasi untuk perubahan iklim ke dalam sistem perencangan pembangunan sosial.
Misalnya dari penjagaan mata air seperti perawatan sumber air yang ada agar jangan runtuh dan rusak, sungai-sungai dijaga dan jaringan irigasinya diperbaiki untuk ketepatan pembagian air, setelah air ada di lapangan diadakan penjagaan terhadap pantai.
Untuk menjaga sumber air yang ada contohnya, di bali ada empat danau yang dijaga bersama-sama berkat danau tersebut muncul ratusan mata air, lima ratus mata air, dan sesuai dengan penempatan nya. Penggunaan termasuk pemberdayaan sumber daya alam (SDA), air yang ada harus dijaga agar bisa berguna sebaik-baiknya, antara irigasi dan non irigasi harus dijaga.
Geofakta Razali berharap ini adalah salah satu jalan supaya kita bersama-sama bisa mencarikan jalan keluar untuk menangani masalah global warming itu dan keterlibatan dari semua pihak dapat ditingkatkan karena bagaimana pun yang kita lakukan juga berdampak bagi kehidupan dunia karena Indonesia juga menjadi bagian dari dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H