Mohon tunggu...
Ryan Rajasa Ramelan
Ryan Rajasa Ramelan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa di Universitas Airlangga program studi S1 Manajemen tahun angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadikan Indonesia sebagai Negara yang Unggul pada Pasar Produksi Baterai Kendaran Listrik di Dunia

16 Juni 2022   00:46 Diperbarui: 16 Juni 2022   03:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya baik Hayati dan non-Hayatinya. Hal tersebut diakui secara global karena banyak negara menjalin kerja sama dengan Indonesia, menjadikannya sebagai pemasok bahan mentah alam. Salah satu dari negara yang menjalin kerja sama dengan Indonesia adalah negara Amerika Serikat, 

Indonesia telah mengekspor berbagai macam sumber daya alam ke Amerika Serikat dari sumber daya alam yang berbasis makhluk hidup seperti daging, kulit dan lain-lainnya hingga sumber daya alam mineralnya seperti emas, sulfur, minyak bumi dan lain-lainnya. 

Tak hanya Amerika Serikat, masih banyak negara lainnya yang bergantung kepada Indonesia sebagai pemasok sumber daya alam. Salah satu mineral yang melimpah di Indonesia dan adalah Nickel, kobalt, Alumunium, dan Manganese. 

Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2020, jumlah sumber daya bijih nikel mencapai 11,7 miliar ton dan cadangannya mencapai 4,5 miliar ton, termasuk nikel kadar rendah (limonite nickel) dan nikel kadar tinggi (saprolite nickel),  lalu pada tahun 2021 Kementrian ESDM mengungkapkan bahwasannya sumber daya bijih kobalt Indonesia mencapai 3,28 miliar ton basah (wet metric ton atau WMT), sedangkan jumlah cadangannya sebesar 682,4 juta WMT, 

Untuk alumunium sendiri merupakan logam yang sudah dilolah dari batuan sedimen bernama Bauxite, bijih Bauxite di Indonesia menurut Kementrian ESDM terukur mencapai 1,7 miliar ton dan logam bauxite sebesar 640 juta ton, sementara untuk cadangan bijih bauxite terbukti sebesar 821 juta ton dan logam bauksit 299 juta ton. 

Selain itu manganese di Indonesia juga sangatlah berlimpah, tercatat sebesar 36.207.271-ton bijih manganese dan logam manganese yang berjumlah sebesar 17.206.234 ton. selain itu, total cadangan bijih manganese sebesar 79.712.386-ton dan logam cadangannya sebesar 38.998.324 ton. Mineral-mineral tersebut juga merupakan bahan dasar dalam pembuatan baterai yang dapat mentenagai kendaraan berenergikan listrik.

Kendaraan berenergikan listrik sudah lama menjadi perbincangan dunia, dengan peralihan kendaraan berenergi listrik dari bahan bakar minyak bumi yang merupakan bahan alam yang tidak bisa diperbarui dan jumlahnya yang terbatas, hal tersebut dapat menajadi solusi alternatif yang memberikan dampak signifikan pada ekosistem dan peradaban dunia terutama pada aspek ekonomi skala global.

Bagi indonesia sendiri sebagai pemilik sumber daya alam melimpah yang menjadi bahan dasar dari komponen paling penting pada struktur mobil listrik yaitu baterai, seharusnya dapat memposisikan Indonesia sebagai negara yang berpotensial dalam menguasai pasar baterai mobil listrik. 

Dengan begitu, dinamika Ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan yang dapat memberikan kentungan bagi warga negara Indonesia itu sendiri. Lantas, apa yang perlu dilakukan indonesia untuk bisa mencapai tahap yang memiliki keunggulan pada pasar produksi batere listrik di skala global?

Pertama Indonesia harus dapat dengan giat dan cepat menciptakan sebuah inovasi batterai yang memiliki kualitas diatas kompetitor lainnya dengan harga yang menjanjikan bukan hanya sekedar menjadi pemasok bahan dasar, dengan Indonesia giat dan fokus berlomba-lomba dalam berinovasi pada baterai yang dapat mentenagai sebuah kendaraan listrik ada kemungkinan Indonesia dapat menciptakan penemuan inovasi yang baru seperti energi alternatif atau produk lainnya yang membawa Indonesia ke era dimana energi dapat terciptakan dengan aman tanpa mempolusikan lingkungan sekitar hingga ke tahap perekonomian Indonesia yang sampai tahap 

“Green Economy” atau tahap perekonomian Indonesia yang mensejahterakan rakyatnya sekaligus mengurangi resiko kerusakan lingkungan yang signifikan sampai ke peningkatan kualitas teknologi negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun