[caption id="" align="aligncenter" width="473" caption="Ilustrasi (sumber gambar : helpingwritersbecomeauthors.com)"][/caption] Beberapa tantangan dalam membuat sebuah karya fiksi berupa cerpen atau cerbung diantaranya adalah bagaimana memberi ‘nyawa’ pada tokoh-tokoh dalam cerita dan bagaimana membuat sebuah dialog yang mengalir antar tokohnya. Di Fiksiana sendiri saya masih belajar (baca: mencuri ilmu) dari para Kompasianer - terutama dari Mbak Lizz hehehe... Saya mempelajari gaya menulis masing-masing Fiksianer yang kemudian saya mix dengan gaya saya sendiri sehingga ketemulah satu formula yang ingin saya share melalui tulisan kali ini. Sekali lagi mohon maaf, karena saya bukan penulis profesional, pemikiran saya mungkin saja menyalahi aturan dalam dunia kepenulisan. Karena itu mohon maaf, maklum, dan koreksinya.
Bagaimana Cara Saya?
Pada dasarnya sebagian tokoh dalam cerita yang saya buat memiliki karakter yang (hampir) sama dengan saya pribadi di dunia nyata sehingga saya merasa beruntung memiliki banyak sisi kepribadian yang bisa ditempelkan pada tokoh-tokoh rekaan saya. Jadi yang pertama kita lakukan adalah memetakan dan memecah-mecah kepribadian kita misalnya: pendiam, pesimis, (pernah) suka nginggris, sensi, suka pamer, moody-an, player, dsb. Berikutnya kita ‘meniupkan’ masing-masing kepribadian itu pada karakter yang kita buat. Satu kepribadian untuk satu karakter. Ingat-ingat - dan bila perlu - catat kepribadian yang dimiliki masing-masing karakter, ini berguna untuk menjaga agar cerita tetap berada pada jalur yang ‘benar’. Dan karena saya nggak punya sisi humoris, maka jangan harap ada karakter humoris di karya-karya fiksi saya... Berikutnya kita menentukan nama untuk masing-masing karakter. Pemberian nama ini susah-susah gampang soalnya nama yang dipilih harus memperkuat kepribadian yang dimiliki si tokoh. Dan suka atau tidak, harus diakui ada beberapa nama yang membuat pembacanya berimajinasi seperti apa tampilan fisik dan kepribadian si tokoh. Misalnya jika menyebut nama ‘Ariel’, apa yang ada di pikiran pembaca?. Sosok muda, ganteng, bengal, dan mempesona setiap wanita pastinya. Atau ‘Tukul’ misalnya, yang ada di benak pembaca pasti sosok yang kocak dan ndeso. Jika ingin menggunakan nama-nama yang image-nya sudah kuat seperti itu, silakan saja. Sekadar tambahan, nama ‘Rian’ atau ‘Ryan’ biasanya cocok disematkan pada tokoh yang tampilan fisiknya bersih dan kulitnya tidak gelap. Ehem... Untuk Fiksianer yang suka nama-nama asing, penggunaan tools semacam name generator bisa jadi alternatif ketimbang kita pusing jungkir-balik. Di internet tersedia layanan penyedia nama semacam ini, googling saja dengan kata kunci sesuai kebutuhan misalnya “korean name generator”, “fantasy name generator”, atau cukup “name generator" saja (tanpa tanda petik). Di salah satu laman penyedia nama Korea, nama saya di-generate menjadi ‘Min Hyuk Wan’, menarik ‘kan?. Atau di salah satu laman penyedia nama-nama fantasi, ada satu nama ‘Cloud Rosewar’ yang rasanya cocok, atau jika saya seorang Elf, mungkin nama ‘Esnir’ cocok untuk saya, hm... Itulah cara saya memberi ‘nyawa’ dan nama pada setiap tokoh fiksi yang saya buat. Setelah itu, rasanya tidak terlalu sulit untuk membuat dialog antar tokoh dalam cerita kita karena yang sebenarnya terjadi pada saat itu adalah percakapan antara diri kita sendiri, misalnya si pendiam dengan si moody, si suka pamer dengan si sensi, dsb. Kita tinggal menuliskan saja obrolan antar kepribadian kita, tentunya dengan gaya bahasa kita sendiri. Yang suka bahasa resmi silakan, yang tidak resmi pun silakan. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, selamat mencoba dan selamat berakhir pekan! Referensi :
- Your Characters’ Names: Do You Know Why You Chose Them?
- The Impact Character: Why Every Character Arc Needs One
- Seventh Sanctum : Name Generator
- Rum And Monkey : Korean Name Generator
Tulisan ini masuk kategori “Serba-Serbi” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H