Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taxi Driver, Bensin, dan Botol Aqua

18 Maret 2014   16:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber foto : energitoday.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (sumber foto : energitoday.com)"][/caption] Ini sebenarnya cerita lama tapi saya rasa tak ada salahnya juga di-share di sini karena jujur saya sendiri baru tahu ada tips seperti ini.  Mohon maaf jika tips ini terasa basi buat Kompasianers yang sudah tahu. Saat naik taksi, saya punya semacam kebiasaan untuk ngobrol dengan pengemudinya.  Pertama kadang sebagai obat ngantuk buat pengemudi yang bisa jadi saat itu sudah masuk hari keduanya membawa taksi.  Selain itu, ngobrol juga bisa membuat perjalanan jauh dan macet jadi tidak begitu terasa, apalagi jika obrolan kita bisa nyambung dengan si pengemudi. Tapi yang paling saya suka saat ngobrol adalah kita bisa mendapat pengetahuan baru tentang berbagai hal dari sudut pandang mereka.  Pengetahuan tersebut bisa saja berupa kisah hidup yang inspiratif, cerita tentang karakter penumpang, atau tips-tips ringan yang pastinya akan bermanfaat kelak.  Dan salah satu tips para pengemudi taksi dalam menilai apakah sebuah SPBU melakukan kecurangan atau tidak terangkum dalam percakapan saya berikut ini :

Saya (S) : "Pak, sebagai pengemudi pasti bapak tau pom bensin mana aja yang takarannya bener." Taxi Driver (TD) : "Biasanya kalo mo ngisi bensin, saya minta isi'in full dulu di botol Aqua yang gede." S : "Lho memang kenapa pak?" TD : "Botol Aqua itu kan takarannya 1,5 liter.  Takarannya sudah pasti, nggak kurang nggak lebih.  Kalo botol itu belum full tapi meterannya sudah lebih dari 1,5 berarti pom bensin itu nggak bener." S : "Ooo ya ya ya" *manggut-manggut

Percakapan itu didasari rasa ingin tahu saya kenapa ada SPBU yang bisa diantre puluhan mobil taksi dari berbagai perusahaan sementara ada SPBU yang tidak terlalu jauh malah sepi antrean.  Sebagai orang yang sehari-harinya berkutat di jalanan dengan mobilnya, saya yakin para pengemudi taksi sudah lebih paham soal-soal semacam ini.  Maklumlah, kecurangan yang dilakukan SPBU akan berimbas pada uang dapur keluarga.  Jika SPBU curang, pastinya pengemudi akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengisi bensin full tank, akibatnya jatah uang dapur akan berkurang. Pengemudi taksi tersebut bahkan memberi tips tambahan,

"Kalo mau beli bensin, liat dulu Mas banyak armada (taksi) yang ngisi di situ nggak.  Kalo banyak yang ngisi, berarti itu pom bensin bagus."

Buat saya, ini tips yang sangat masuk akal, soalnya tidak mungkin saya meminta petugas SPBU untuk mengisi bensin di botol air mineral hehehe... Semoga tulisan saya bermanfaat, selamat pagi dan selamat beraktivitas! Tulisan ini masuk kategori "Tips" dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun