Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

"Memamerkan" Perbuatan Baik yang Kita Lakukan?

29 Maret 2015   11:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14276047612133996627

[caption id="attachment_357934" align="aligncenter" width="600" caption="Acts of Kindness (sumber gambar : mashable.com)"][/caption]

Pagi ini sewaktu mengantar si sulung ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas sekolah, saya melihat sebuah mobil yang mogok - pas di tanjakan.  Tanpa pikir panjang, saya bergabung dengan beberapa orang yang sedari tadi berusaha mendorong mobil tersebut.

Saya jadi teringat malam sebelumnya ketika istri saya - dalam sebuah resepsi pernikahan sepupunya - menuntun seorang nenek turun dari tangga, seorang nenek yang tidak dikenalnya.

Kali lain, saya teringat cerita teman saya seorang pemotor.  Teman saya ini bercerita bahwa setiap kali ada motor yang bannya kempes, dia berhenti dan memberitahu ybs lokasi tukang tambal ban terdekat.

Atau, seorang sahabat bercerita bahwa dia sesekali membayari tiket tol kendaraan di belakangnya - meski dia sama sekali tidak mengenal siapa pengemudinya.

Saya yakin dalam pergaulan sehari-hari kita pasti pernah mendengar seseorang menceritakan perbuatan baik yang dilakukannya.  Ada yang membantu sekadar ongkos jalan bagi seorang korban pencopetan, ada yang memberikan tumpangan bagi seorang tua, ada yang memberikan makanannya pada seorang pengemis, bahkan ada yang bersedia sejenak meminjamkan ponselnya atau minimal keluar pulsa agar seseorang bisa menghubungi keluarganya.

Ternyata begitu banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan, meski kadarnya 'tidak seberapa'.

Pamer?  Tidak.

Jika diingat lagi, mereka hanya sekali menceritakan perbuatan baik tersebut secara sambil lalu.  Nah, jika mereka acapkali menceritakan perbuatan baik tersebut, barulah kita bisa mencap ybs sebagai 'pamer'.

Perlukah bercerita?


Mungkin kita pernah mendengar atau membaca bahwa tidak sepatutnya seseorang menceritakan perbuatan baik yang dilakukannya.  Pendapat tersebut ada benarnya meski yang terjadi pada akhirnya adalah sebuah kesalah-kaprahan.  Kita jadi tak pernah mendengar cerita tentang seorang pengguna jalan yang selalu memilih mendahulukan penyeberang jalan meski saat itu sebenarnya lampu lalu lintas sudah menyala hijau.  Kita malah jadi sering mendengar cerita tentang betapa bangganya seorang pengguna jalan yang 'berhasil' memaki pengguna jalan lainnya dengan ucapan-ucapan khas jalanan atau dengan klakson panjang.

Salah kaprah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun