Angga berkenalan dengan seorang gadis bernama Rena, anak sang pemilik rumah tempat kakaknya ngekos. Sementara itu di Rumah Sakit, Rei masih harus berjuang meski dokter mengatakan bahwa masa kritisnya sudah lewat. Dalam perjuangannya untuk kembali, dirinya yang sedang berjalan dalam kegelapan menemukan satu gumpalan cahaya yang menjauh setiap kali didekati. Dalam kebingungannya, terdengar suara-suara yang memintanya bernafas dengan tenang. Berhasilkah Rei kembali? Akankah ia siuman?
CHAPTER 9
Gumpalan cahaya itu bergerak maju. Rei memejamkan mata dan terus bernafas dengan tenang hingga seluruh tubuhnya diselimuti cahaya menyilaukan tersebut.
“Ayo, Rei,” terdengar suara mamanya entah dari mana. “Teruslah bernafas. Tenang, Rei. Kamu bisa. Ayo, sayang.”
“Kamu bisa, Rei,” kali ini terdengar suara Nay. "Ayo, Rei. Ayo!"
Rei terus bernafas dengan tenang.
Bernafaslah.
Tenanglah.
Ayo.