Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana Error, Benarkah Karena Maintenance Server?

10 Maret 2014   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="538" caption="Kompasiana Error? (sumber gambar : screenshot dari artikel di kompasiana.com)"][/caption] Terhitung sejak Kamis, 6 Maret 2014 sampai posting ini ditulis, Kompasiana masih dalam kondisi "tidak sehat".  Ada yang tidak bisa login, ada yang bisa login tapi tidak bisa mengecek dashboard, tidak bisa mengunggah gambar, tidak bisa mem-publish tulisan, dan atau tidak bisa memberi komentar terhadap sebuah tulisan.  Gejalanya semua sama : sistem otomatis melogout kita ketika mencoba melakukan satu tindakan di atas. Sedihnya lagi, saya meiihat admin bertindak seolah "semua baik-baik saja", saya tidak melihat adanya semacam penjelasan dari admin soal kondisi Kompasiana saat ini.  Admin juga malah lebih sibuk mengurus artikel mana yang masuk HL, TA, Highlight, dll.  Mungkin (dan semoga) saya salah. Kondisi ini membuat Kompasiana saat ini "ditinggalkan" beberapa penulisnya - terlebih yang memiliki "rumah" tidak cuma di Kompasiana.  Penulis-penulis tersebut menuangkan pemikiran dan hasrat menulis mereka di "rumah" yang lain - yang banyak bertebaran di dunia maya. Beruntunglah Kompasiana karena nampaknya tindakan para penulis tersebut masih bersifat sementara, dalam artian ketika Kompasiana sudah pulih kembali, mereka akan "pulang" dan meramaikan kembali Kompasiana.  Tapi jika admin tidak mampu "menyembuhkan" Kompasiana dengan cepat, bukan mustahil penulis-penulis ini akan selamanya meninggalkan Kompasiana, apalagi jika mereka sudah terbiasa dengan suasana "rumahnya" yang lain.  Saat ini bahkan ada penulis Kompasiana yang pelan-pelan sudah mulai memindahkan tulisan-tulisannya ke tempat lain. Jika mereka benar-benar meninggalkan Kompasiana untuk selamanya, Kompasiana akan ditinggalkan, dan sepi.  Jika sudah seperti itu, apa masih ada pemasang iklan yang mau menjual produknya di Kompasiana?

Benarkah Karena Maintenance Server?

"Maintenance Server" adalah jawaban resmi yang dirilis admin terkait permasalahan Kompasiana saat ini.  Tapi berdasar pengalaman saya selama ini, maintenance server umumnya hanya berlangsung paling lama 1x24 jam, tidak ada yang sampai berhari-hari seperti ini. Karena itu saya curiga bahwa masalahnya ada pada sisi pemrograman Kompasiana (jika Kompasiana dibangun menggunakan hand coding) atau ada kesalahan pengaturan hak akses member Kompasiana (jika Kompasiana dibangun menggunakan CMS), sekali lagi cmiiw karena saya bukan seorang programmer. Jika dibuat dengan hand coding dan menilik gejala logout dengan sendirinya, diagnosis bisa diawali dengan memeriksa program apakah ada perintah menghapus session setiap kali seorang Registered Member melakukan klik (membaca posting, mem-publish tulisan, dll).  Memeriksanya memang rumit dan memusingkan, karena proses hand coding saat sebuah situs pertama kali dibuat sangat tergantung dari cara berpikir sang programmer dan sistem yang ingin dibangun.  Semakin kompleks sistem yang diinginkan dan cara berpikir programmer, semakin sulit pula menelusuri baris demi baris program. Sementara jika dibuat menggunakan CMS, diagnosis bisa diawali dengan memeriksa hak akses pengunjung Kompasiana sesuai tingkatannya apakah Guest, Registered Member, Manager, Administrator, atau Super Administrator.  Proses ini seharusnya bisa lebih cepat, kecuali jika ada perubahan kode program - baik sengaja maupun tidak.

Administrator Bukan Hirarki Tertinggi

Dalam dunia web development, administrator bukanlah posisi puncak.  Bahkan seorang administrator masih bisa dibatasi hak aksesnya dan "dipecat" dari sistem oleh seorang Super Administrator.  Jika diibaratkan, Super Administrator adalah cincin master yang dipegang Sauron dalam trilogi The Lord of The Rings. Sekadar catatan dan pengalaman, posisi Super Administrator ini biasanya dipegang oleh penanggung jawab IT dan atau programmer.  Pertanyaannya sekarang, siapakah pemegang posisi Super Administrator di Kompasiana?  Orang dalamkah?  Atau orang luar? Apapun itu, semoga "permasalahan" terkait Kompasiana bisa segera diselesaikan dengan baik sebelum semuanya terlambat.  Kompasiana yang baik dan sehat adalah idaman kita semua, bukan begitu? Selamat bekerja untuk tim IT Kompasiana dan salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun