Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta Ketambahan 3.325 Mobil Sebulannya Hanya Dari Satu Merk!

20 September 2013   08:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Macetnya Jakarta (sumber foto : news.liputan6.com)"][/caption] Sebenarnya ini posting lama saya di ryanmintaraga.net ketika LCGC (Low Cost Green Car) masih pada tahap wacana.  Hanya saja ramainya opini Kompasianer tentang LCGC membuat saya tertarik untuk mengangkat kembali tulisan lama ini meski saya sama sekali tidak membahas LCGC. Seorang klien (EO) kembali menemui saya untuk membuat video presentasi target penjualan sebuah merk mobil nomor satu di Indonesia (bahkan di dunia).  Tampaknya produsen mobil tersebut terkesan dengan hasil kerja si EO tahun lalu (begitu pula si EO yang terkesan dengan hasil kerja saya tahun lalu) sehingga event tersebut masih dia pegang tahun ini. Berbeda dengan tahun lalu, materi video presentasi tahun ini diambil dari cuplikan film yang seolah menggambarkan karakter masing-masing cabang merk mobil tersebut.  Total seluruhnya ada 19 cabang (yang saya terima), berarti ada 19 film yang mesti saya cari dan unduh (download).

Kenaikan Target Penjualan

Saya pikir, dengan semakin menggilanya kemacetan di Jakarta khususnya, produsen mobil tersebut akan mengkoreksi (baca : menurunkan) target penjualannya.  Dugaan saya salah meski tidak seluruhnya.  Sebanyak 10 dari 19 cabang memang menurunkan target penjualannya, akan tetapi secara keseluruhan produsen tersebut menaikkan targetnya menjadi hampir 40.000 unit mobil untuk setahun atau apabila diambil rata-rata sebulannya sebanyak 3.325 unit mobil atau 110 mobil per hari.  Fantastis!  Itu baru dari satu merk saja, lantas bagaimana dengan merk lainnya?  Saya duga tidak akan jauh berbeda, sama-sama menaikkan target penjualan.  Oya, sekadar hitung-hitungan kasar  sedikitnya ada 25 merk mobil di Indonesia (diambil dari perbandingan antara target penjualan 1,1 juta unit dengan target 40.000 dari si produsen tersebut). Apalagi saat ini regulasi untuk LCGC sudah dikeluarkan oleh pemerintah, jelas kehadiran mobil "murah" ini akan menarik minat masyarakat dan ujung-ujungnya akan menggenjot penjualan otomotif roda empat secara keseluruhan. Saya tidak menyalahkan produsen tersebut karena memang sudah sifat alami bagian penjualan di entitas bisnis manapun untuk selalu menaikkan target, apalagi bila kondisinya masih sangat memungkinkan.  Dan salah satu angin segar bagi penjualan otomotif adalah optimisme pemerintah kita bahwa penjualan mobil tahun ini akan naik 10% (http://www.kemenperin.go.id/artikel/4793/Pemerintah-Targetkan-Penjualan-Mobil-Naik-10-di-2013), berikut kutipannya :

"Pemerintah menargetkan penjualan mobil pada tahun depan mencapai 1,1 juta unit karena beberapa prinsipal asal Jepang telah mengoperasikan pabrik barunya di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi mengungkapkan penjualan mobil 2013 diproyeksikan menyentuh angka 1,1 juta unit dengan beroperasinya pabrik baru Nissan, Honda dan Daihatsu."

Di laman yang sama, pihak Gaikindo sendiri mengungkapkan bahwa pembatasan BBM bersubsidi merupakan kendala terbesar bagi industri otomotif tahun depan, namun asosiasi masih "bermain aman" dengan menyebutkan angka 1,05 juta unit mobil yang terjual.  Menurut mereka, angka ini bisa membesar apabila regulasi LCGC (low cost green car) sudah disahkan pemerintah. Dan meski dollar sekarang sedang menguat, seluruh ATPM tak mau mengkoreksi target penjualan, bahkan Gaikindo sendiri tetap optimis target 1,1 juta unit mobil untuk tahun 2013 tetap tercapai,

"Sikap ATPM tetap menggenjot penjualan, tidak ada trend yang mau turunin target," ujar Johnny Darmawan Ketua Indonesia International Motor Show (IIMS) di Hotel Kempinsky, 21 Agustus 2013 (http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/21/semua-atpm-tak-mau-revisi-target-penjualan-mobil)

Kita Masih Harus Bersabar (dan Kreatif)

Sebagai rakyat biasa yang sehari-harinya bergumul dengan kemacetan - khususnya di ibukota DKI Jakarta, nampaknya kita masih harus bersabar menantikan wujud Jakarta bebas macet meski gubernur DKI Jakarta saat ini Joko Widodo diberitakan sangat pro angkutan massal dan meski warga Jakarta khususnya sangat mendambakan angkutan massal yang nyaman dan manusiawi seperti di negara tetangga Malaysia dan Singapura. Atau kita bisa kreatif menyiasati kemacetan di Jakarta, seperti seorang teman (Putri) yang di facebooknya kerap memposting tentang adanya "Komunitas Nebeng". Referensi : http://www.kemenperin.go.id/artikel/4793/Pemerintah-Targetkan-Penjualan-Mobil-Naik-10-di-2013 http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/08/21/semua-atpm-tak-mau-revisi-target-penjualan-mobil http://www.beritasatu.com/otomotif/139182-iims-2013-dibuka-mobil-murah-jadi-primadona.html http://news.liputan6.com/read/445131/penjualan-mobil-2013-ditargetkan-capai-11-juta-unit (Dipublish pertamakali di http://ryanmintaraga.net, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun