Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerita Tengah Malam #3

30 Maret 2015   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Heh! Kamu jangan ke sini!”

“Nak, kamu jangan main sama dia! Sini!”

“Jangan deket-deket dia!”

“Dia pembawa sial!”

“Bocah pembawa kutukan!”

Seperti itulah hari-hari yang kujalani sejak aku mulai bisa mengingat.  Sedari kecil aku selalu bermain seorang diri, tanpa kawan.

Namaku Indi, usiaku sekarang 28 tahun.

Sejauh yang bisa aku ingat, mereka melarang anak-anaknya bermain denganku.

Pembawa sial…

Semenjak kecil, aku hanya bisa melihat dari jauh teman-teman sebayaku bermain dengan riangnya.  Dan jika aku berani melangkahkan kaki untuk bermain bersama mereka, serentak para ibu akan menyeret anak-anaknya pulang.  Bahkan tak jarang para ayah atau nenek atau kakek akan memukul dan melempariku dengan apa saja yang bisa mereka temukan.

“Pergi kamu!  Jauh-jauh dari sini!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun