Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ada Foto Syur di Kompasiana?

17 Desember 2014   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418802642363311581

[caption id="attachment_341675" align="aligncenter" width="600" caption="Rekomendasi ala Kompasiana yang wow! (sumber : screenshot yang dimosaik menggunakan Adobe Photoshop)"][/caption]

“Beredar Foto Penari Telanjang Grahadi Bali”

“Bugil : Difoto Suami, Disebar Teman?”

“Ini Dia Kehidupan Gigolo yang Disewa Para Tante”

“Ada Seks Bebas di Kos-kosan Campur Pria dan Wanita”

Sudah beberapa hari ini fitur REKOMENDASI Kompasiana diisi tulisan-tulisan dengan judul seperti di atas, bersanding dengan tulisan tentang Jokowi dan Menteri Susi.  Dua tulisan paling atas bahkan ‘dihiasi’ dengan thumbnail foto wanita dewasa yang ‘asetnya’ terpampang, ada yang diblur, ada pula yang tidak.

Meski belakangan tidak lolos dari tajamnya gunting sensor admin Kompasiana, foto-foto tersebut sudah terlanjur ‘diamankan’ oleh Outbrain selaku pengembang fitur REKOMENDASI.  Akibatnya, foto-foto tersebut masih wira-wiri di Kompasiana, memberikan rekomendasi pada Kompasianer untuk mengeklik tautan yang menyertai foto tersebut.

Media dan Pornografi

Secara pribadi saya tidak bermasalah dengan foto-foto semacam itu lagipula tulisan-tulisan tersebut – seperti tulisan lain yang direkomendasikan Kompasiana – sama sekali bukan interest saya.  Namun tidakkah admin Kompasiana khawatir dengan UU ITE?

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.” (UU No. 11 Pasal 27 ayat 1)

“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).” (UU No. 11 Pasal 45 ayat 1)

Namun yang lebih gawat dari masalah hukum, berkeliarannya gambar semacam itu akan membuat Kompasiana mengalami pergeseran image dari sebuah blog keroyokan yang isinya beragam tema (politik, fiksi, teknologi, olahraga, dsb) menjadi sebuah situs yang ternyata bermuatan pornografi juga.

Sepanjang pengetahuan saya, tidak sedikit Kompasianer yang mengenalkan anaknya pada Kompasiana, banyak Kompasianer yang menjadikan Kompasiana sebagai contoh agar anak-anaknya termotivasi untuk menulis.

Tapi jika blog keroyokan ini sudah ‘dihiasi’ gambar-gambar tak senonoh seperti itu, saya yakin para orangtua akan was-was membiarkan anaknya ber-Kompasiana.  Pun mereka akan lebih berhati-hati ketika membuka Kompasiana, atau bisa jadi mereka akan mengintip dulu apa kolom REKOMENDASI aman-aman saja.

Jika hal seperti ini terus terjadi, dalam jangka pendeknya Kompasiana akan kehilangan peluang bertambahnya Kompasianer baru, dan yang lebih buruk lagi bisa-bisa sebagian Kompasianer akan cabut meninggalkan Kompasiana.

Jika banyak Kompasianer yang cabut, apakah blog keroyokan ini masih akan tetap seksi di mata (calon) pemasang iklan?  Jika sudah tidak seksi, bagaimana nasib Kompasiana ke depannya?

Kompasiana dan Outbrain

Entah bagaimana dengan dulu, tapi yang jelas saat ini layanan Outbrain tidaklah gratis.  Ini artinya admin sebuah situs harus merogoh kocek demi mendapatkan kunjungan yang signifikan ke situs yang dikelolanya.

Sangat disayangkan memang bahwa Kompasiana tampaknya tidak bisa mengontrol Outbrain sebagai penyedia fitur REKOMENDASI.  Tapi sebagai klien, apa Kompasiana tidak bisa meminta Outbrain untuk menghapus keyword tertentu di program mereka?

Dalam bayangan saya, cara kerja REKOMENDASI didasarkan pada keyword yang kemungkinan banyak dicari orang di dunia maya, dan program akan memindai apakah sebuah tulisan Kompasianer mengandung keyword tersebut atau tidak.  Jika ada, maka tulisan tersebut akan masuk barisan REKOMENDASI.

Dalam bayangan saya pula, Kompasiana tentunya bisa meminta Outbrain untuk mem-black list beberapa kata.  Jika Internet Positif saja bisa memblok situs baik-baik yang naasnya mengandung frasa terlarang, masa' Kompasiana tidak bisa?

Jika memang tidak bisa?  Rasanya Kompasiana harus meninjau ulang kerjasamanya dengan Outbrain daripada Kompasiana nanti berubah jadi situs dengan konten porno…

Mohon maaf, saya tak bermaksud menyinggung siapapun.  Saya hanya tak mau kerja keras admin dan Kompasianer untuk membesarkan Kompasiana selama ini berakhir sia-sia.

Selamat siang!

Catatan Tambahan :

susila /su·si·la/ 1 a baik budi bahasanya; beradab; sopan: semua orang akan senang melihat remaja yg -- thd orang tua; 2 n adat istiadat yg baik; sopan santun; kesopanan; keadaban; kesusilaan: orang yg merasa terpelajar sudah seharusnyalah mengenal --; 3 n pengetahuan tt adab: di sekolah dasar anak-anak mulai diajar --;

Tautan Luar :


  1. Undang-undang No. 11 Tahun 2008
  2. Aturan Hukum tentang Pornografi

Tulisan ini masuk kategori “Internet & Komputer” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun