Sebetulnya menurut saya bahasa Indonesia bukan bahasa yang sulit, bisa dibilang tidak ada perbedaan antara penulisan dengan pengucapan. Â Sepanjang pengetahuan saya tidak banyak homofon, homograf, dan homonim dalam bahasa Indonesia.
Dengan kemudahannya itu, ternyata beberapa kali saya sendiri masih salah menulis.
Lewat tulisan ini saya hanya ingin berbagi beberapa kesalahan penulisan yang sering dijumpai dalam bahasa Indonesia, kesalahan tersebut umumnya karena kata yang dimaksud merupakan serapan dari bahasa asing.  Harapannya tentu saja setelah ini kita – termasuk saya sendiri - bisa meminimalisir kesalahan yang biasanya kita lakukan.  Rujukan yang digunakan adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) versi daring (online) yang beralamat di http://kbbi.web.id.
Mari kita mulai!
KATA TIDAK BAKU DAN BAKU
Berikut adalah beberapa contoh kata yang tidak baku dan baku. Â Kata yang tidak baku (salah) ditulis di sebelah kiri sementara kata yang baku (benar) ditulis di sebelah kanan.
- Aktifitas : aktivitas
- Amuba : ameba
- Analisa : analisis
- Antri : antre
- Azas : asas
- Cabe : cabai
- Da’i : dai
- Do’a : doa
- Hadang : adang
- Hembus : embus
- Himbau : imbau
- Hisap : isap
- Ijin : izin
- Jendral : jenderal
- Jenius : genius
- Jum’at : jumat
- Lembab : lembap
- Lobang : lubang
- Milyar : miliar
- Mushola : musala
- Nafas : napas
- Nampak : tampak
- Nasehat : nasihat
- Nekad : nekat
- Nopember : November
- Obyektif : objektif
- Pasiv : pasif
- Pebruari : februari
- Ramadhan : ramadan
- Resiko : risiko
- Propinsi : provinsi
- Sholat : salat
- Sholawat : selawat
- Standarisasi : standardisasi
- Terpercaya : tepercaya
Masih banyak lagi contoh lainnya, netter bisa memeriksanya sendiri di situs KBBI.
Terus terang, beberapa kata baku di atas cukup mengejutkan saya karena berarti selama ini saya salah menulis.  Kata ‘genius’ contohnya, saya pikir bentuk bakunya adalah ‘jenius’, ternyata saya salah.
Sedikit informasi, ‘napas’ ternyata homonim yaitu kata yang memiliki makna berbeda namun memiliki penulisan dan pengucapan yang sama.
napas1/na·pas/ n udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru: -- nya sesak; -- nya senin kamis, cak sulit bernapas; tersengal-sengal; mengap-mengap (seperti orang yang hampir mati);
napas2/na·pas/ a kuning kemerah-merahan (tentang warna bulu, terutama kuda)
Oke lanjut.
KATA-KATA YANG MIRIP NAMUN BEDA ARTI
Apakah ‘amblas’ dan ‘ambles’ memiliki arti yang sama?  Bagaimana dengan ‘tekad’ dan ‘tekat’ atau ‘apak’ dan ‘apek’?
Berikut adalah beberapa kata yang mirip namun ternyata memiliki arti yang berbeda, sila tambahkan apabila netter punya kata-kata lain.  Cara membaca kata-kata di bawah ini sudah disertakan pula di situs KBBI, terutama untuk kata yang mengandung huruf ‘e’.
- Amblas : hilang, lenyap
- Ambles : turun (ke dalam tanah), tenggelam
- Tekad : kemauan (kehendak) yang pasti, kebulatan hati, iktikad
- Tekat : bordir, sulaman, sujian
- Apak : berbau tidak sedap karena telah lama disimpan dan sudah berjamur
- Apek : kata untuk menyapa orang tua, tuan
- Sendawa : bahan kimia kalium nitrat (KNO3)
- Serdawa : bunyi yang keluar dari kerongkongan