Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membedah Versi Beta Kompasiana Baru (Bagian I)

24 Mei 2015   22:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Sambutlah Kompasiana Baru (sumber grafik : kompasiana.com)"][/caption]

Rupanya statement admin bahwa Kompasiana akan hadir dengan wajah dan tenaga baru bukan sekadar omong kosong, ini terbukti dengan diluncurkannya versi beta Kompasiana.Saat ini versi beta Kompasiana sudah bisa dilihat langsung dengan mengeklik tautan berwarna merah “Lihat di Beta” tepat di bawah judul setiap artikel.

“Kompasiana Baru 2015 sesungguhnya merupakan tonggak digunakannya mesin baru Kompasiana yang lebih bertenaga dan responsif terhadap setiap perkembangan teknologi dan pertumbuhan konten di dalamnya” demikian pernyataan dari akun resmi Kompasiana dalam tulisannya ‘Sambutlah: Kompasiana Baru 2015 yang Lebih Segar dan Bertenaga' – Kompasiana, 20 Mei 2015.

Setelah 2-3 kali bersentuhan dengan Kompasiana beta, maka inilah penilaian objektif dan subjektif saya terhadap calon wajah baru Kompasiana dimulai dari halaman awal.  Sekadar catatan, tulisan ini mungkin akan terdiri dari 2-3 bagian yaitu halaman awal, halaman artikel, serta dashboard.

Mari kita mulai!

Halaman Awal (Front Page / Beranda)

Ketikkan alamat http://beta.kompasiana.com/ untuk melihat tampilan halaman awal Kompasiana Baru versi beta, dan seperti inilah halaman awal Kompasiana :

[caption id="attachment_367504" align="aligncenter" width="600" caption="tampilan beranda kompasiana baru (screenshot)"]

14324807511088845349
14324807511088845349
[/caption]

Secara garis besar jika saya tidak salah tangkap, seperti inilah struktur halaman awal Kompasiana Baru :


  1. Header : di bilah inilah terpasang logo Kompasiana dan deretan menu utama seperti Beranda, Rubrik, Terbaru, Event, Kompasiana TV, dan Shop.  Selain itu di sini terdapat fitur Pencarian (simbol kaca pembesar), Menulis Artikel Baru (simbol pensil), dan Login.
  2. Di bawah header, kita akan menjumpai iklan dari Google AdSense dengan dimensi 970x90 piksel.
  3. Di bawah iklan, tampillah Headline Kompasiana atau yang lazim disingkat HL.  Di sini terdapat total 12 HL yang dibagi menjadi 4 sesi kemunculan menggunakan efek geser (sliding) dimana tiap sesinya muncul 3 HL bersamaan dengan komposisi 1 HL besar dan 2 HL kecil.  Persis di sebelah HL, tampil lagi dua banner iklan berdimensi 300x250 piksel.
  4. Di bawah HL, kita akan melihat berita-berita yang sejauh ini berasal dari akun resmi Kompasiana, kemudian tepat di sebelah kanannya kita akan melihat satu lagi banner iklan.

Berikutnya kita melihat body dari halaman awal Kompasiana Baru.Di bagian inilah bertengger artikel-artikel yang di-publish para Kompasianer.Untuk memudahkan, bagian ini saya bagi tiga kolom; kiri, tengah, dan kanan sbb :

[caption id="attachment_367505" align="aligncenter" width="600" caption="body kompasiana baru, di sinilah bertengger artikel-artikel kita (screenshot)"]

1432480795563214913
1432480795563214913
[/caption]

Adapun peruntukan ketiga kolom tersebut di Kompasiana Baru adalah sbb :


  1. Kolom kiri sepenuhnya diisi dengan artikel Pilihan Editor atau yang saat ini dikenal dengan sebutan Highlight.  Jumlah artikel yang ditampilkan di sini tidak main-main, 50 artikel alias sekitar 5 kali lebih banyak dibanding saat ini!  Dan apabila diperhatikan lebih seksama, kolom kiri ini menempati sekitar 50% lebar kolom Kompasiana Baru.
  2. Kolom kanan yang menempati sekitar 30% lebar kolom Kompasiana Baru berisi Trending Artikel (belum tampil), 25 artikel terpopuler di Kompas.com, dan Kompasianer yang menampilkan 8 thumbnail foto Kompasianer.
  3. Kolom tengah merupakan kolom yang paling kecil namun paling sesak.  Di kolom ini ada 5 tautan Topik Pilihan, 10 Artikel Terbaru, poling Kompasiana, 5 berita dari Kompasiana TV, dan 10 HL dari masing-masing rubrik (kanal).

Adapun footer (halaman kaki) Kompasiana Baru menampilkan sekumpulan menu berwarna abu-abu terang (nyaris tak terlihat) tanpa latar belakang antara lain List of Categories, Info dan Pengumuman, About Kompasiana, Terms & Conditions, Tutorial, Help Center, Contact Us.

PENILAIAN :


  1. Jujur, buat saya pribadi yang paling mencuri perhatian begitu membuka versi beta Kompasiana Baru adalah iklan.  Penempatan iklan nampaknya sengaja mengerubuti HL sehingga sukses menarik perhatian pengunjung – bahkan dibanding HL-nya sendiri, apalagi iklan yang terletak persis di bawah header.  Dari sisi keindahan desain, penempatan iklan seperti itu memang ‘merusak’ pemandangan, tapi dari sisi marketing, hm patut saya acungi jempol.
  2. Buat saya, 12 HL terlalu banyak, cukuplah setengahnya saja karena headline yang terlalu banyak pada akhirnya bukanlah headline dan tidak menjadi sesuatu yang eksklusif.  Saya rasa para jurnalis sangat paham soal ini.
  3. Pergeseran komposisi Artikel Terbaru dan Pilihan Editor (Highlight) merupakan langkah bagus meski saya mungkin akan kehilangan momen penemuan tulisan-tulisan unik yang secara konten mungkin tidak aktual-bermanfaat-inspiratif-menarik namun tetap saja punya sisi lain sehingga tulisan tersebut pantas dibaca.  Di sisi lain, saya pun merasa 50 artikel pilihan tersebut terlalu banyak, 20-30 artikel saya rasa cukup, dan akan lebih baik lagi apabila formatnya masih sama seperti sekarang yaitu adanya cuplikan tulisan sehingga sedikit banyak saya bisa mendapat gambaran seperti apa isi tulisan tersebut.
  4. Perihal terlalu banyaknya tulisan juga berlaku untuk kolom Artikel Terpopuler di Kompas.com.  Melihat begitu istimewanya perlakuan Kompasiana pada Kompas, saya menduga ada deal lain antara keduanya, bukan semata hubungan antara induk dan anak.  Mungkin saja Kompasiana diizinkan menggunakan sebagian sumber daya / infrastruktur Kompas dengan kompensasi Kompas meminta lebih banyak tulisannya yang ditayangkan di Kompasiana.  Ini cuma kemungkinan, maaf jika saya salah.  Sekali lagi, saya rasa 10-15 artikel sudah cukup.
  5. Dulu saya pernah ‘mengkritik’ Kompasiana dengan menyebutkan bahwa pengunjung hanya akan melakukan scrolling paling banyak 3-4 kali yang akan berhenti tepat sebelum indeks headline tiap kanal (persis di bawah banner Jakarta Lebih Baik, Kompas Forum, dan Kompasiana TV).  Ya, wajah Kompasiana yang kita kenal saat ini membutuhkan 5-6 kali scrolling.  Lantas, berapa kali scrolling-kah wajah beta Kompasiana Baru?  Silakan mencoba sendiri, namun pengalaman saya menunjukkan sekitar 6-9 kali.

Itulah penilaian saya akan tampilan Beranda Kompasiana Baru.Tulisan ini akan berlanjut di tulisan berikutnya yang akan membahas halaman artikel (post page) dan dashboard.

Semoga bermanfaat, selamat menjelajahi Kompasiana Baru, dan selamat malam!

Referensi :


  1. Sambutlah : Kompasiana Baru 2015 yang Lebih Segar dan Bertenaga
  2. Kompasiana Beta


Tulisan ini masuk kategori “Internet & Komputer” dan dipublish pertamakali di kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun