Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jagalah Telunjuk (Hoax Sebelum Gempa Nepal)

2 Mei 2015   09:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 6746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363963" align="aligncenter" width="600" caption="foto yang beberapa hari ini kerap beredar di dinding facebook saya (screenshot)"][/caption]

Sudah beberapa hari ini di dinding facebook saya terdapat kiriman dari teman-teman. Kiriman itu berupa foto pembunuhan terhadap hewan (kerbau) dan ratusan bangkai kerbau yang tergeletak di sana sini dengan redaksional yang kurang-lebih menyebutkan bahwa beberapa hari sebelum terjadinya gempa, rakyat Nepal mengadakan ritual pembunuhan terhadap ribuan hewan. Hewan-hewan itu dibunuh bukan untuk dimakan, melainkan sebagai persembahan kepada dewa/dewi dalam keyakinan mereka (rakyat Nepal).

Seperti biasa, kiriman-kiriman semacam itu menuai banyak jempol, komentar, dan share.

Karena pada dasarnya saya menjaga telunjuk saya untuk tidak begitu saja mengeklik ‘like’ dan/atau 'share', saya segera melakukan investigasi digital terhadap kiriman tersebut.

Inilah Hasilnya

Dengan mengeklik kanan pada salah satu foto kemudian memilih pilihan yang berbunyi “Search Google for this Image” (catatan, saya menggunakan peramban Chrome dari Google), saya akhirnya mendapat informasi bahwa foto tersebut diambil dari sebuah perayaan yang dinamakan ‘Gadhimai Festival’ sbb :

[caption id="attachment_363960" align="aligncenter" width="600" caption="saran dari Google tentang foto yang saya cari (screenshot)"]

1430532906108080295
1430532906108080295
[/caption]

Penelusuran dilanjutkan dengan mencari informasi seputar Gadhimai Festival, dan inilah hasil yang saya dapatkan :

Gadhimai festival is a sacrificial ritual that is held every 5 years at the Gadhimai Temple of Bariyarpur, in Bara District, about 100 miles (160 km) south of the capital Kathmandu in southern Nepal, near the Indo-Nepal border. The event involves a large scale sacrificial slaughter of animals including water buffaloes, pigs, goats, chicken, rats, and pigeons – with the goal of pleasing Gadhimai, the goddess of power.” (sumber : wikipedia)

Wikipedia juga menyebutkan bahwa Gadhimai merupakan perayaan lima tahunan dan foto-foto yang banyak beredar di facebook merupakan foto yang diambil dari perayaan Gadhimai tahun 2009, bahkan di YouTube juga cukup banyak video yang menceritakan sejarah dan jalannya perayaan ini.

Soal apakah Gadhimai juga diadakan tahun 2014, saya tidak mendapat informasi yang pasti.

Satu yang bisa saya pastikan adalah :

Berita yang menyebutkan bahwa pembunuhan terhadap hewan-hewan itu dilakukan beberapa hari sebelum gempa melanda Nepal adalah kebohongan.Hoax.

Kenapa Hoax?

Foto-foto itu memang benar diambil di Nepal dan merupakan bagian dari sebuah perayaan keagamaan yang bukan kapasitas saya untuk menilainya.

Yang menjadikannya hoax adalah pernyataan bahwa peristiwa yang diabadikan dalam foto tersebut terjadi hanya beberapa hari (ada yang bilang 7, 8, dan 10) sebelum gempa meluluh-lantakkan Nepal.

Faktanya, foto tersebut diambil tahun 2009.Lagipula jika benar diadakan lagi, maka mestinya perayaan itu berlangsung tahun 2014.

Intinya?

Jagalah telunjuk.

Mohon maaf jika saya selalu bersikap skeptis terhadap informasi yang beredar di media sosial, saya hanya ingin menjaga telunjuk saya dari ikut menyebarkan informasi yang bahkan saya tidak tahu kebenarannya.  Jikapun saya suatu saat mengeklik 'share', biasanya selalu saya sertai dengan redaksional yang berbunyi, "Entah bener entah nggak."

Sebentar. Telunjuk?

Iyalah telunjuk, memangnya kita ngeklik mouse pakai jari mana?

Semoga tulisan saya kali ini mencerahkan, selamat berakhir pekan!

Tautan Luar :


  1. Gadhimai - Wikipedia
  2. Gadhimai 2014
  3. Gadhimai 2009 - Google Images


Tulisan ini masuk kategori “Internet & Komputer” dan dipublish pertamakali di kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun