Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Soal Klaim Garansi Hardisk WD

30 Mei 2013   08:27 Diperbarui: 4 April 2017   16:12 8299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hardisk Internal (sumber foto : jagatreview.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Hardisk Internal (sumber foto : jagatreview.com)"][/caption] Setelah sehari sebelumnya saya mengalami apa yang oleh seorang teman disebut sebagai "kiamat lokal" berupa rusaknya hardisk padahal pekerjaan sudah tinggal masuk tahap paling akhir, kemarin siang saya memutuskan mengurus klaim garansi di Mall Mangga Dua.  Sebelumnya saya mencari informasi tentang distributor hardisk bermerk Western Digital (WD) tersebut dari situs resmi dan laman facebook-nya.  Berdasarkan informasi tersebut, saya akhirnya memilih untuk mendatangi Sistech sebagai salah satu distributor WD. Ternyata tidak mudah mencari di mana letak Sistech - meski saya sudah mengantongi alamatnya di lantai 3 Mall Mangga Dua.  Setelah bertanya di sekitar lokasi, akhirnya saya menemukan tempat yang dimaksud.  Masuk ke dalam, saya mengutarakan maksud kedatangan saya sambil menunjukkan hardisk rusak WD Blue 500 GB yang umurnya genap setahun (pembelian Juni 2012).  Hardisk saya kemudian diminta untuk proses pengecekan.

Klaim Ditolak

Proses pengecekan yang berjalan lumayan lama membuat perasaan saya tidak enak.  Dan akhirnya terbukti, pihak Sistech menolak klaim garansi saya.  Alasannya,

"Hardisk ini bukan kita yang distribusi'in."

Pernyataan ini kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan, "Dulu belinya di mana?" FYI, sepertinya saya perlu menjelaskan kondisi saya terlebih dulu :

  1. Saya memiliki 3 buah komputer, masing-masing komputer terdiri dari 2 buah hardisk.  Jadi sedikitnya saya punya 6 buah hardisk.
  2. Beberapa dari hardisk tersebut sudah diganti dengan yang kapasitasnya lebih besar.  Saya juga menggunakan SSD sebagai hardisk sistem.  Jadi setidaknya saya punya 3-5 hardisk tak berumah hasil copotan dari komputer saya.
  3. Hardisk yang rusak tersebut saya beli setahun lalu.  Di mana belinya (Mangga Dua, Ambassador, atau pameran komputer), saya sudah tidak yakin meski saya bisa menduganya.

Saya katakan kepada staf Sistech tersebut, "Mas, saya mana inget ini beli di mana.  Sudah setaun 'kan?" Dan dijawab, "Kan Bapak bisa tau dari logo segel yang ada di sini..." Saya membalas lagi, "Kalo logonya cuma singkatan gini, mana saya tau ini toko apa tempatnya di mana...".  Ya, Kompasianer pasti paham bahwa stiker-segel yang menempel di setiap perangkat komputer yang kita beli umumnya hanya menampilkan logo toko berupa singkatan seperti "SB", "P", "TT", dsb disertai informasi bulan dan tahun pembelian. Pihak Sistech tetap menolak klaim garansi dan meminta saya untuk langsung mendatangi tokonya - yang dalam bayangan sudah pasti seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.  Mana mungkin saya harus berkeliling Mall Mangga Dua dari lantai 1 sampai lantai 5 untuk mencocokkan logo setiap toko dengan logo yang ada di hardisk saya.  Dengan catatan, itu kalau toko tersebut memajang logonya. Beruntung salah satu staf Sistech mengatakan bahwa logo tersebut kemungkinan logo dari Teta Computer yang berlokasi di lantai 5.  Keterangan itu juga diperkuat dengan pernyataan toko langganan saya.  Maka saya pun bergegas mencari Teta Computer.

Masih Harus Menunggu

Setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya saya menemukan toko dimaksud di lantai 5 Blok B (dan tidak ada logo yang terpajang).  Setelah memastikan bahwa itu memang benar Teta Computer, saya kembali mengutarakan maksud saya untuk klaim garansi hardisk WD Blue 500 GB yang rusak. Hasil yang didapatkan memang kurang memuaskan buat saya.  Teta Computer meminta hardisk tersebut dan akan mengurus klaimnya ke pihak WD sampai hardisk penggantinya ada.  Itu berarti hari ini saya pulang dengan tangan hampa dan masih harus bolak-balik Kampung Melayu - Mangga Dua menggunakan busway yang waktu tunggunya saja lebih lama dari waktu tempuhnya. Tapi tak apalah, setidaknya saya masih bisa berharap hardisk saya akan diganti baru - meski Teta Computer sendiri sudah mengatakan bahwa hardisk berkapasitas 500 GB sudah sulit dicari (apa ini alasan untuk menolak garansi?  Semoga tidak).

Pelajaran Yang Bisa Diambil

Kejadian di atas akhirnya membuat saya memutuskan untuk :

"Lain kali menuliskan nama dan lokasi toko di mana saya membeli perangkat tersebut kemudian ditempel di bodi perangkat"

Katakanlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun