[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Kamera digital saku yang saya gunakan untuk menghasilkan foto-foto unik (gambar merupakan karya saya yang diunggah ke fotografer.net)"][/caption] Jika sebelumnya saya menulis tentang tips memotret dengan kamera ponsel, kali ini saya mencoba mengajak Kompasianer berkreasi dengan kamera digital saku + beberapa peralatan sederhana yang umumnya ada di rumah.  Objek fotonya juga tidak perlu yang indah-indah, melainkan barang-barang rumahan yang sederhana.  Sebelumnya mohon maaf jika ada istilah atau teknik yang menyalahi kaidah fotografi karena saya bukan fotografer hehehe… Siap?
Peralatan yang Dibutuhkan
Sebelumnya kita siapkan dulu beberapa peralatan berikut :
- Kamera digital saku - diutamakan yang memiliki fitur timer dan moda pemotretan malam (night scene).
- Lampu senter yang menggunakan batu baterai ukuran besar - sebaiknya pilih yang lampunya berwarna kuning karena saya belum mencoba teknik ini dengan menggunakan senter LED.
- Trash bag atau bisa juga kantong plastik warna hitam, semakin besar ukurannya semakin baik. Â Ini sebenarnya opsional sih, tidak ada juga tidak masalah.
- Objek foto, bisa botol kosong air mineral, gantungan kunci bentuk karakter, gelas minum, kipas angin, cincin, keyboard komputer, dsb.
Teknik Pemotretan
- Teknik ini mensyaratkan ruangan yang gelap, karena itu lakukan pemotretan di malam hari dan matikan lampu ruangan. Â Satu-satunya sumber cahaya berasal dari senter, tapi sebelumnya siapkan dulu objek yang akan difoto. Â Dan bila objek tersebut dekat dengan dinding berwarna putih, pasang trash bag atau kantong plastik hitam ke dinding untuk membuat bidang pemotretan menjadi gelap.
- Posisikan kamera sedemikian rupa hingga didapat sudut pemotretan yang tepat. Â Sekadar informasi, karena difoto menggunakan modus night scene yang sangat sensitif terhadap gerakan, maka kamera diletakkan di atas benda yang permukaannya rata dan stabil (seperti lantai, meja, kursi kayu, tumpukan buku, dsb - itu jika Kompasianer tidak memiliki tripod).
- Setelah semuanya siap, matikan lampu ruangan dan mulai arahkan lampu senter dari jarak yang cukup ke arah objek foto. Â Ingat, detil objek harus tetap terlihat dan cahaya yang jatuh tidak boleh menyilaukan.
- Mulailah memotret dengan menggunakan timer.  Kenapa?  Karena kembali ke poin 2, modus night scene sangat sensitif terhadap gerakan, sehingga kita memberikan kesempatan pada kamera untuk menstabilkan posisinya setelah kita menekan shutter alias tombol jepret.
- Tetap diam, jangan bergerak, bahkan sampai beberapa saat setelah shutter berbunyi karena kamera masih memproses citra yang masuk.
- Selesai. Â Hasil foto kemudian diolah di aplikasi pengolah gambar bila memang diperlukan, dan inilah hasilnya (beberapa foto merupakan karya saya yang diunggah ke situs fotografer.net) :
[caption id="attachment_290337" align="aligncenter" width="500" caption="kipas angin, cahaya senter berasal dari bawah (dok. pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H