Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selalu Ada Celah (Untuk Mencari Kekurangan Kita)

12 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar : lucindaherdiani.blogspot.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="518" caption="Ilustrasi (sumber gambar : lucindaherdiani.blogspot.com)"][/caption]

Seorang teman pernah ‘mengeluh’ pada saya tentang teman-temannya.  Ceritanya bermula dari keinginannya membeli sebuah ponsel untuk mengganti ponsel lamanya yang sudah rusak.  Setelah melalui berbagai pertimbangan – termasuk tentunya mengintip isi dompet, dia akhirnya memutuskan membeli ponsel dengan kisaran harga 5 jutaan.

Ketika teman-temannya melihat ponsel barunya tersebut, beragam komentar bermunculan, dari yang ‘iri’ seperti saya (karena teman saya bisa mencicipi sebuah produk high-end) sampai yang benar-benar iri hingga melontarkan komentar yang menurut teman saya itu menyakitkan.

“Terang aja lu bisa beli, lu ‘kan nggak punya tanggungan keluarga.  Kalo gue kaya’ lu juga gue bisa beli seperti itu, sepuluh malah.”

Sekadar catatan, di usianya yang sudah kepala 4, teman saya ini memang masih single.

Mendengar keluh-kesahnya, saya jadi teringat kata-kata seseorang dari eks kantor ketika saya secara tidak sengaja bertemu dengannya dalam sebuah resepsi pernikahan.  Setelah mengetahui bahwa saya sekarang menjalankan usaha video editing – yang Alhamdulillah – berjalan baik, dengan ringannya dia berkata,

“Lu enak ya, klien lu sudah banyak sih dari dulu.  Kalo punya klien banyak, gue juga berani keluar dari kantor dan bikin usaha kaya’ lu.”

Dalam hati saya membatin,

Kamu nggak tau aja kalo saya harus fleksibel dan mengusahakan win-win solution supaya klien puas dengan pekerjaan saya  - sementara di satu sisi saya juga nggak rugi.

Selalu Ada Celah

Seringkali kita memang menjumpai hal-hal semacam itu.  Ada beberapa orang yang kerap mencari pembenaran atas kondisinya sekarang ini apabila dibandingkan dengan kondisi orang lain seangkatannya.

“Terang aja rumahnya banyak di sana-sini, dia ‘kan nggak punya istri sama anak, jadi duitnya utuh buat diri sendiri, nggak buat beli susu anaklah, uang sekolahlah, dsb dsb”

Dan pembenaran semacam itu biasanya diakhiri dengan kalimat,

“…kalo kondisinya kaya’ gitu juga saya bisa seperti dia…”

Bagaimana Menanggapinya?

Santai saja.

Ingatlah bahwa :

“SELALU ADA CELAH BAGI SESEORANG UNTUK MENCARI KEKURANGAN KITA”

Dengan mengingat kalimat di atas, kita bisa lebih santai dalam menghadapi orang-orang yang mencari ‘titik lemah’ kita.

EGP” kalau menurut istilah anak-anak muda beberapa tahun lalu.

Bahkan seandainya kita memiliki wajah ganteng/cantik level 99, harta berlimpah yang tak akan habis tujuh turunan, pribadi yang mengesankan, dan keluarga yang sempurna, tetap saja orang akan menemukan ‘titik lemah’ tersebut.

Yah paling bila kita sudah merasa terganggu dengan pernyataan-pernyataannya, kita kick balik saja,

“Jadi ceritanya lu nyesel [nikah/punya anak/dll tergantung kalimat yang dia ucapkan]?”

Biasanya mendapat ‘serangan’ seperti itu, si penanya akan mati kutu sambil bilang,

“Ya nggaklah, masa’ gue nyesel…” dan bla bla bla menceritakan enaknya kehidupannya yang sekarang.

Semoga tulisan singkat dan nggak jelas saya kali ini bermanfaat, selamat beristirahat menikmati sisa hari Minggu ini!

Tulisan ini masuk kategori “Relationship” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun