Rian menggaruk-garuk kepalanya.
“Haha aku mo di bidang IT aja. Entah jadi apa, pokoknya di IT.”
“Cocok dengan keahlianmu, bro,” timpal Aksa.
“Aku sependapat sama Aksa,” sambung Lintang, “Keliatannya bidang IT cocok buatmu.”
Lalu secara bersamaan, Lintang dan Rian menoleh ke Aksa.
“Kalo kamu?” tanya mereka berbarengan.
Setelah sejenak terperanjat karena mengajukan pertanyaan yang sama, sedetik kemudian mereka tertawa.
“Bisa barengan gini ngomongnya,” ujar Lintang.
“Iya ya,” balas Rian.
Aksa tersenyum tipis memandang mereka berdua.
Kalian masih belum berubah.Aku masih bisa melihat perasaan kalian…
“Kalian tau,” jawab Aksa kalem, “Ada hal yang lebih penting buatku ketimbang mencemaskan masa depanku sendiri.Sini.”
Aksa kemudian berpindah posisi.Jika awalnya Lintang berjalan di tengah diapit Rian dan Aksa, sekarang Aksa yang berada di tengah diapit Rian dan Lintang – atau lebih tepatnya berada di belakang mereka berdua. Sebelum Rian dan Lintang sadar, tangan Aksa yang kanan memegang tangan Rian, sementara tangan Aksa yang kiri memegang tangan Lintang.
“Ini yang paling penting buatku saat ini,” ujar Aksa.
Ditariknya tangan Rian dan Lintang hingga bersentuhan satu sama lain.
Rian dan Lintang tak menduga Aksa akan berbuat seperti ini.
Wajah mereka memerah.Mereka merasa canggung ketika jemari mereka saling bersentuhan.
“Hei!” tegur Aksa, “Sampe kapan aku harus megangin tangan kalian terus?Kalian gandengan sendiri lah…”
Ditegur seperti itu membuat Rian dan Lintang bermaksud menarik tangan mereka masing-masing, tapi Aksa yang tahu gelagat keburu mencegah dan menggenggam tangan mereka lebih erat.Tangan kedua sahabatnya dipertemukan lagi.
Dan kali ini mau tidak mau Rian dan Lintang menuruti keinginan Aksa, mereka berdua kemudian bergandengan tangan dengan kepala menunduk dan wajah yang semakin merah.
“PERFECT!” Aksa tertawa senang.
Aksa sekarang merangkul pundak Rian dan Lintang lalu mendekatkan mereka berdua.
“Ini yang aku harapkan dari kalian berdua,” gumamnya.
(Bersambung)
Posisi Aksa jelas. Dia tetap sahabat Rian dan Lintang, sama sekali tak ada niat untuk masuk dalam kehidupan cinta Lintang. Dan sebagai sahabat, Aksa berharap Rian dan Lintang bisa kembali menjadi sepasang kekasih. Tapi dengan status Rian yang masih berpacaran dengan Rin, mungkinkah harapan Aksa terwujud? Jangan lewatkan chapter berikutnya saat Rin akhirnya menyadari ke mana sebenarnya Rian akan melabuhkan hatinya! Ikuti 5 chapter terakhir “Kisah Dua Hati”…
“Kisah Dua Hati” terbit dua kali dalam seminggu, Senin dan Rabu…
Kisah Dua Hati #26 : Hubungan yang Di Ujung Tanduk | Kisah Dua Hati #1 : Straight Set!
Sumber gambar : polkadotteapot.wordpress.com
Tulisan ini masuk kategori “Fiksi” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini.