Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sering Upload Foto ke Socmed? Hati-hati Foto Dicuri!

19 Agustus 2014   20:11 Diperbarui: 29 Agustus 2016   03:17 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang saya sukai dari media sosial – khususnya facebook adalah fitur berbagi fotonya.  Lewat media besutan Mark Zuckerberg tersebut, para pengguna yang sudah terhubung sebagai teman bisa mengambil sebuah foto, mengunggahnya, dan membagikannya. 

Jujur saja, saya suka melihat foto-foto pribadi yang diunggah di facebook terlepas dari motif si pengunggah, apa memang benar-benar ingin berbagi kebahagiaan dan kenangan atau memamerkan pencapaiannya ketika ia mengunggah foto-foto pernikahannya tempo doeloe, kelahiran anaknya, saat liburan di luar negeri, dsb. Kenapa? Menurut saya, foto-foto dengan ekspresi kebahagiaan akan memancarkan energi positif yang bisa menular pada mereka yang melihatnya.  Sekadar info, dulu saya dan istri juga melakukan hal serupa, sering mengunggah foto ke facebook.  Tapi itu dulu, sebelum akhirnya sebuah peristiwa membuat saya tersentak.

Foto Saya Dicuri

Suatu hari saya iseng menelusuri beberapa foto, dan betapa kagetnya ketika saya menemukan ada satu foto yang terpasang di satu situs yang tidak saya kenal.  Keterkejutan saya semakin bertambah ketika saya tahu bahwa situs yang memajang foto saya tersebut adalah situs biro jodoh! Saya sama sekali tidak tahu siapa yang mencuri foto saya dan memajangnya di situs semacam itu.  

Parahnya saya juga kesulitan menghubungi webmaster atau siapapun pengelolanya karena saya tidak menemukan adanya informasi alamat surel (e-mail) mereka di situs kencan tersebut. Maka jadilah foto saya terpasang sebagai salah satu anggota online dating itu dan foto tersebut bakal terus ada selama situsnya masih beroperasi (sekadar informasi sekaligus promosi, kekhawatiran ini sudah pernah disinggung di cerbung saya “Kisah Dua Hati” hehehe…) Saya masih bersyukur bahwa foto saya ‘cuma’ dipajang di situs kencan meski sebenarnya agak mengkhawatirkan juga, bagaimana seandainya ada orang yang berniat tidak baik dan menyebarkan informasi keliru bahwa saya adalah anggota situs kencan tersebut.  

Bakal repot saya harus menjelaskan kebenarannya... Yang lebih gawat lagi seandainya foto saya dipajang di situs toko online palsu (seperti pernah saya tulis soal wajah pak Sutrisno Iwantono pejabat HKTI yang fotonya banyak dipasang di situs toko online palsu dan diberi keterangan sebagai “Pemilik Toko”), takutnya nanti saya berurusan dengan hukum.

Jangan Sembarangan Mengunggah Foto

Sejak penemuan itu, saya jadi lebih berhati-hati dalam mengunggah foto – kecuali jika fotonya beramai-ramai.  Saya juga meminta istri saya untuk lebih berhati-hati menjepret dan membagikan foto anak-anak, karena berpotensi disalahgunakan.  Sebagai pengamanan tambahan, saya kemudian memproteksi akun facebook sehingga tidak bisa ditemukan oleh orang yang belum menjadi teman saya, pun saya lebih waspada dalam menanggapi permintaan pertemanan. Mohon maklumnya buat Kompasianer semua... Karena itu buat Kompasianer, berhati-hatilah dalam mengunggah foto-foto ke facebook :

  1. Foto cowok (muda, ganteng, atletis) berpotensi disalahgunakan untuk menipu dan memeras wanita dewasa (seperti yang banyak ditulis oleh Kompasianer Mbak Fey Down).
  2. Foto cewek (muda, cantik, bertubuh bagus, apalagi dengan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya) berpotensi disalahgunakan, dipajang di situs-situs yang memuat informasi soal gadis panggilan.
  3. Foto anak-anak (apalagi jika orangtuanya sering mengunggah foto-foto yang menunjukkan level mereka) berpotensi disalahgunakan sebagai target kejahatan seperti penculikan dsb.
  4. Bahkan foto keluarga yang sedang liburan pun bisa disalahgunakan sebagai target kejahatan seperti pembobolan dan pencurian.

Jadi, berhati-hatilah!  Jikapun merasa perlu mengunggah sebuah foto, sebaiknya foto saat ramai-ramai saja, mengenakan pakaian yang pantas, dan khusus foto liburan tak perlu up to date. Sebaiknya unggahlah foto ketika kita sudah tiba di rumah.  Tapi saya sendiri lebih suka foto yang saya sebut ala bule yaitu memotret apa yang ada di sana, bukannya memoret bahwa kita ada di sana. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat, selamat mengunggah foto!

Tulisan ini masuk kategori “Internet & Komputer”, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun