“RANA!” teriak Nay dan menoleh pada Rei, “Rei! Rana kenapa?”
Rei buru-buru meletakkan handycam yang dipegangnya. Dengan buru-buru pemuda itu menuju pintu depan, berusaha memanggil perawat, namun ia sadar bahwa saat ini dirinya tidak bisa bergerak dengan cepat.
Kalau saja kondisiku tidak selemah ini! Rutuknya dalam hati.
Di dalam kamar, Nay terus menekan bel sambil memeluk Nayra.
“Rana! Rana! Sadar, Rana! Jangan tinggalin aku!” tangisnya, “Ibu! Ibu! Jangan bawa Rana!”
Di luar kamar, Rei dengan kursi rodanya berusaha memanggil perawat. Ia tak mempedulikan rasa sakit di kepalanya.
“Suster!” teriaknya, “Tolong!”
* * *
Angga tercekat menyaksikan apa yang terekam dalam video itu. Beberapa orang petugas medis memasuki kamar Rana. Tak jelas apa yang mereka katakan karena suasana sangat mencekam ditingkahi jeritan panik Nay.
“RANA!!!”
Tok! Tok!