Nay tercekat,
“Rana, kamu jangan ngomong yang seperti itu ya? Kamu pasti sembuh. Ibu ngeliat kamu karena Ibu ingin kamu sembuh.”
Nay teringat cerita bahwa ketika seseorang bisa melihat kehadiran dari kerabat yang sudah meninggal, maka itu merupakan pertanda usianya tidak akan lama lagi.
“Lana, aku minta maaf,” ucap Nayra.
“Kamu ngomong apa sih? Jangan ngomong ngawur gitu,” Nay mulai menangis.
“Aku minta maaf sudah menyebabkan Ibu meninggal…”
“Rana, berapa kali sudah kubilang kalo itu takdir. Takdir!”
Nayra mengarahkan pandangannya ke sudut ruangan,
“Mungkin. Tapi tetap saja aku merasa bersalah ke kamu sama Ayah. Tuh liat, Ibu tersenyum ngeliat kita.”
Nay memandang ke arah yang sama dengan Nayra,
“Ibu!” serunya, “Jangan ajak Rana! Aku sudah kehilangan Ibu, aku nggak mau kehilangan Rana. Please, Bu! Please…”