Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sosok: Daniel Oscar Baskoro, Google Ambassador dengan Segudang Penghargaan Tingkat Dunia

29 Desember 2014   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:14 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_343913" align="aligncenter" width="600" caption="Daniel Oscar Baskoro dan tim pengembang aplikasi Quick Disaster (screenshot dari video)"][/caption]

“Yan, project kita kali ini bikin video profile Daniel Oscar,” ucap sahabat saya Sergius Sutanto (penulis ‘Hatta’ yang resensi novelnya sudah saya tulis di sini).

“Oke,” jawab saya sambil membolak-balik naskah video di tangan saya.

Dari project itulah saya mulai mengetahui sosok Daniel Oscar Baskoro, mahasiswa UGM yang bersama rekan-rekan setimnya berhasil menciptakan beberapa aplikasi diantaranya Health Circle dan Quick Disaster.  Bahkan aplikasi mitigasi bencana Quick Disaster yang dikembangkan untuk wearable devices Google Glass sukses menyabet penghargaan Global Winner dalam sebuah kompetisi aplikasi tingkat dunia yang diadakan oleh Bank Dunia di London sekitar pertengahan tahun 2014.

Sudah Akrab Dengan Teknologi Sejak Kecil

Menurut ceritanya, Daniel Oscar sudah akrab dan berkiprah dengan teknologi semenjak remaja, tepatnya di bangku SMP.

“Waktu itu saya menang lomba desain web dengan tema pendidikan,” ujarnya, “Saya mengambil tema kemiskinan yang dipadukan dengan pendidikan.”

Orangtuanya menambahkan bahwa semasa SMP Daniel remaja pernah membobol password ruang komputer di sekolahnya.

“Dan akibatnya dia disetrap sama gurunya,” ujar sang ayah dr. Tri Baskoro.

Karena itulah, sang ayah akhirnya mendorong Daniel mengikuti berbagai lomba di bidang teknologi agar passion Daniel tersalurkan melalui jalan yang positif.

“Sejak itu, kepercayaan dirinya semakin besar,” lanjut dr. Tri Baskoro.

Teknologi, Seni, dan Kemanusiaan

Selain teknologi, Daniel juga memiliki passion di bidang seni.  Menurut pengakuannya, semasa SMA hingga kuliah ia juga tertarik dengan fotografi dan video production.  Soal video production, kawan saya yang menjadi asisten sutradara project ini bercerita bahwa naskah dari video profile yang saya edit tersebut merupakan gabungan dari naskah buatan tim produksi dan naskah yang disodorkan Daniel.

Kembali ke topik.

Dengan aplikasi Quick Disaster buatannya, pengguna Google Glass akan mendapat informasi potensi bencana ketika berkunjung ke suatu tempat, informasi – diantaranya - jalur evakuasi dan apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana, serta kemampuan berbagi informasi tentang bencana yang terjadi.

Melalui aplikasi Quick Disaster, Daniel dan timnya berharap bisa meminimalisir jatuhnya korban ketika terjadi suatu bencana.  Konsep yang sama juga sudah diterapkan pada aplikasi Health Circle yang memberi informasi soal potensi wabah penyakit di daerah tertentu.  Aplikasi ini juga diikutkan pada Google Geo Summit tahun 2013.

“Teknologi yang saya buat benar-benar berbeda dengan teknologi yang sudah ada.  Saya mengembangkan teknologi untuk membantu masyarakat di negara berkembang,” tukas Daniel.

Passion yang sama juga dimiliki anggota timnya; Sabrina Woro Anggraini, Bahrunnur, Zamah Syari, dan Maulana Rizki.

[caption id="attachment_343912" align="aligncenter" width="600" caption="Bersama anggota tim (screenshot dari video)"]

1419831921462539987
1419831921462539987
[/caption]

Selain ditunjuk langsung menjadi Google Student Ambassador dan anggota Google Glass Explorer, segudang penghagaan juga dianugerahkan pada Daniel Oscar Baskoro diantaranya :


  1. Best Public Safety Innovation dari IBM dan AT&T Amerika,
  2. Global Winner Award dari Bank Dunia,
  3. Inspirational Young Leaders dari PBB,
  4. 50 Inspirational Young People in Indonesia dari Jawa Pos,
  5. World Geo Good People dari Google,
  6. Jenesys 2.0 Winner dari pemerintah Jepang,
  7. Top 10 Best Student dari UGM,
  8. Think Quest Oracle International Achievement dari Oracle,
  9. Top 10 Award Indonesia Information Technology Awards (INAICTA) 2013 dari Kemenkominfo,
  10. XL Future Leaders dari XL-Axiata Malaysia.

Di akhir video, pemuda inspiratif berusia 22 tahun (Juli 2014) asal Yogyakarta yang kerap diundang menjadi pembicara ini mengungkapkan keyakinannya,

“Ketika kita bersama menciptakan inovasi yang bisa memecahkan persoalan di negara berkembang khususnya Indonesia, hal itu akan mewujudkan Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.”

Di tangan yang tepat, teknologi bisa membawa manfaat bagi orang banyak.  Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat dan menginspirasi lahirnya sosok-sosok inspiratif lainnya.  Selamat siang!

Tautan Luar :


  1. Profil di LinkedIn
  2. Profil di Google+

Tulisan ini masuk kategori “Berita” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun