Mohon tunggu...
Ryan MaulanaRamadhan
Ryan MaulanaRamadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Universita Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sepak Bola , Berfikir Kritis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Strategi Perencanaan Inovatif di Institusi Pesantren dalam Optimalisasi Bonus Demografi 2045

22 Oktober 2024   13:33 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kali ini saya akan membahas suatu strategi atau perencanaan, dengan ide inovatif di suatu lembaga institusi pesantren dalam pengoptimalisasian bonus demografi 2045. Sebelum itu saya ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai bonus demografi 2045. Menurut pemahaman saya, setelah membaca dari beberapa kutipan atau refrensi. Bonus demografi ialah suatu keadaan lingkungan yang memiliki jumlah penduduk produktif, atau penduduk yang dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sekitar usia (15-63 tahun). Dan dalam jumlah kesuluruhannya nya, jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk non produktif atau penduduk yang belum dan tidak dapat lagi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, seperti (anak-anak atau lansia). Dikarenakan jumlah penduduk produktif lebih banyak daripada penduduk non produktif. Maka dari itu ini adalah sebuah peluang negara agar dapat mengembangkan ekonomi dan meningkatkan rasa kemaslahatan Masyarakat melalui peran dan hasil dari penduduk penduduk yang produktif. Namun peluang tersebut tidak akan terealisasikan apabila hanya mementingkan jumlah penduduk yang produktif saja. Selain jumlah penduduk produktif yang banyak, penduduk yang produktif juga perlu meningkatkan produktifitas, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan keterampilan diri. Pada tahun 2045 nanti bonus demografi akan berkembang pesat dengan jumlah penduduk produktif yang banyak. Dan juga bonus demografi dapat di kembangkan secara optimal melalui dari beberapa strategi.

Dalam pembahasan ini saya akan menarik salah satu instansi lembaga Pendidikan yakni pesantren. Pesantren adalah komponen penting dalam terselanggara nya optimalisasi bonus demografi. Dan pesantren juga memiliki peran penting dalam perencanaan strategi optimalisasi bonus demografi 2045. Dari intitusi pesantren kita dapat menghasilkan seseorang yang tidak hanya unggul dalam Pendidikan agama saja, akan tetapi dapat menguasai keterampilan dan inovasi yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang. Agar keterampilan terseut dapat terwujud maka dengan cara memadukan Pendidikan agama dengan dengan penggunaan teknologi. Dengan adanya tekonologi di pesantren juga dapat memudahkan pesantren untuk membentuk karakter yang kreatif. Di institusi pesantren banyak yang masih menekankan pembelajaran agama agar dapat menciptakan seseorang yang berakhlak mulia dan berbudi luhur. Akan tetapi seiring berkembang nya zama dan juga meningkatnya lapangan kerja yang modern. Maka dari itu pesantren juga dapat mengalami keterlambatan dalam Pendidikan berbasis modern. Hal yang pertam yang dapat diterapkan di pembelajaran di pesantren yaitu dengan mempelajari kewirausahaan dan penggunaan tekonologi informasi. Dalam hal itu pesantren memiliki potensi yang besar dan menjadi pusat kewirausahaan bagi generasi muda. Karena mereka dapat mengajarkan konsep keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Bidang bidang ini yang dapat mencakup Pendidikan kewirausahaan di pesantren dapat mencakup berbagai bidang. Selain itu, pesantren dapat membangun inkubator bisnis di daerah tempat mereka tinggal agar santri dapat belajar tentang cara membangun bisnis dari awal hingga menjadi bisnis yang berkelanjutan. Ini tidak hanya akan memberikan keterampilan praktis kepada santri, tetapi juga akan membantu menciptakan lapangan kerja di masa depan, yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran dan memaksimalkan bonus demografi.

Pesantren harus mengadopsi model pembelajaran yang inovatif untuk mempersiapkan santri untuk menghadapi tantangan global. Salah satu solusinya adalah pembelajaran berbasis proyek, pengajaran bergulir, dan penggunaan teknologi digital dalam proses pendidikan. Dengan metode ini, guru tidak hanya belajar dengan secara teoritis, tetapi guru juga memiliki inovasi untuk membangun proyek yang realistis dengan dunia kerja. Untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa, mungkin juga bisa diadakn progam e-learning. Dengan progam ini maka siswa dapat mencari kutipan dan membaca dari beberapa sumber informasi yang ada di platfrom tersebut tidak hanya membaca melalui buku saja.

Pesantren juga dapat memiliki potensi yang besar dalam pengembangan kewirausahaan pada generasi muda saat ini. Yaitu dengan mempelajari bagaimana tahap tahap awal atau dasar dalam mempelajari kewirausahaan. Untuk memanfaatkan bonus demografi sepenuhnya, pesantren juga dapat menjalin relasi yang luas dengan bisnis bisnis usaha eksternal pesantren atau dengan pengusaha indutri. Pesantren dapat membangun kepercayaan dan kemitraan pada bisnis usaha dan pengusaha indrustri tersebut. Dengan mengunggulkan siswa yang terampil terutama di bidang teknologi dan kreatif. Selain itu, dengan kolaborasi dengan sektor indrusti maka pesantren dapat mengembangkan penyesuaian kurikulum dengan permintaan pasar yang sesuai. Santri juga dapat mempelajari kewirausahaan mulai dari tahap awal hingga tahap berkelanjutan. Hal ini tidak hanya menciptakan hal praktis bagi santri tapi selanjutnya akan membuahkan lapangan kerja yang lebih luas lagi. Dan juga berfungsi untuk meminimalisir pengangguran dan memanfaatkan bonus ddemografi secara optimal.

Dan keunggulan yang dimiliki oleh pesantren yakni pembentukan karakter santri. Pembentukan karakter ini melalui dengan Pendidikan moral dan etika. Dan juga ada beberapa nilai nilai itegritas yang harus diterapkan dalam pembentukan karakter santri seperti kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab atas persoalan yang dihadapi. Pembentukan karakter ini juga menjadi komponen yang penting dalam optimalisasi bonus demografi 2045. Santri yang memiliki ketarampilan yang kreatif dan bagus, akan tetapi tidak diseimbangkan dengan karakter yang bagus maka tetap saja tidak bermanfaat keterampilannya. Karakter yang bagus yang dimaksud adalah karakter moral dan etika.

Kurikulum di pesantren juga menjadi peran penting dalam penerapan bonus demografi secara optimal. Kurikulum juga dapat menyesuaikan dengan trending atau kebutuhan yang akan datang. Dan beberapa sektor sektor yang dapat diperkiranakan mulai sekarang dan berkembang pesat saat tahun 2045. Seperti contohnya yaitu penggunaan teknologi, pengasahan keterampilan soft skill, dan pengenalan prinsip kreatif yang menjadi elemen yang sangat penting. Sebagai contoh, diproyeksikan bahwa sektor teknologi dan ekonomi digital akan mendominasi pasar kerja masa depan. Sekolah harus memberikan pendidikan yang relevan seperti coding, analisis data, dan keterampilan manajemen yang berbasis teknologi untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, soft skills, seperti kepemimpinan, pemikiran kritis, dan kemampuan berkomunikasi, sangat penting di dunia yang semakin terhubung secara global.

Untuk menghadapi bonus demografi 2045, pesantren harus memulai dengan menggabungkan pendidikan agama dengan keterampilan modern. Banyak pesantren saat ini masih berfokus pada mengajarkan kitab-kitab klasik dan agama tradisional. Meskipun ini penting untuk membangun karakter moral yang kuat, generasi muda juga harus dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja kontemporer. Pesantren dapat mulai membangun program keterampilan seperti kewirausahaan, bahasa asing, dan teknologi informasi. Pendidikan agama dapat dipertahankan tanpa mengurangi pendidikan vokasional yang relevan dengan dunia kerja. Oleh karena itu, santri yang memiliki dasar moral yang kuat untuk meningkatkan masyarakat dapat memiliki keunggulan di pasar tenaga kerja.

Kesimpulannya yaitu dengan Optimalisasi bonus demografi 2045 adalah tantangan besar bagi Indonesia, tetapi juga peluang bagus untuk mempercepat pembangunan. Pesantren, sebagai institusi pendidikan yang telah lama berakar di masyarakat, memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan mengintegrasikan pendidikan agama dan keterampilan modern, mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan masa depan, dan memperkuat kolaborasi dengan dunia industri, pesantren dapat memainkan peran penting dalam mencetak generasi emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga moral dan bermoral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun