Hai, saya Ryan. Saya adalah seorang pemuda yang gemar untuk menonton youtube, layaknya kebanyakan pemuda milenial lainnya. Salah satu youtuber favorit saya adalah Raditya Dika. Ia adalah seorang bapak-bapak genius dalam hal memanipulasi kalimat, hingga dapat menjadi suatu karya yang banyak diminati oleh masyarakat. Ia juga kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide yang ia miliki. Beberapa hari yang lalu, ia baru saja mengeluarkan video terbarunya yang berjudul "Cara Masak Telor Sambil Marah-Marah". Konten ini memiliki beberapa poin yang menginspirasi diri saya pribadi. Mari kita bedah satu per satu.
1. Konsep yang "out of the box"
Melalui judul yang tercantum pada video ini, penonton sudah dapat menerka mengenai isi dari video berdurasi dua setengah menit ini, yakni membuat telur sambil marah-marah. Sepanjang karir saya sebagai penonton youtube, belum pernah saya  menonton video se-absurd dan semenarik ini. Tapi sepertinya, memang itu yang ingin ditonjolkan oleh seorang Raditya Dika dalam karyanya yang satu ini.Â
Entah apa yang ingin disampaikan kepada para penonton, namun yang pasti, ia telah menghibur para penontonnya. Konsep unik ini dapat dikatakan baru, sebab belum ada creator lain yang menggunakannya. Bisa saja akan ada suatu efek domino jika video ini booming.Â
2. Pembukaan yang apik
Konsep "marah-marah" pada video ini disampaikan dengan cukup baik di awal video. Mata melotot, suara yang keras, perpotongan kata yang cepat dan pengakhiran kata dengan nada meninggi. Karakteristik ini sudah cukup menggambarkan kemarahan dan emosi dari seorang Raditya Dika yang ditemani oleh salah satu bintang tamunya, yakni Rio. Hebatnya, mereka dapat mempertahankan karakteristik ini dengan konsisten hingga akhir video. Walaupun saya yakin, ada banyak sekali video yang dipotong akibat blunder yang terjadi saat pengambilan gambar.Â
3. Pembahasan yang sederhana, namun menarik
Pembahasan pada video ini adalah memasak telur. Ya, hanya sebutir telur dadar yang dimasak diatas penggorengan, dilengkapi dengan garam dan lada diatasnya, serta latar dapur yang tertata rapi dan bersih.Â
Tidak ada bahan makanan yang spesial ataupun unik. Bahkan, telur yang dimasak pun hampir saja gosong ketika dimasak oleh kedua bapak-bapak ini. Hal yang menjadikan konten ini menarik adalah pembawaan dari creator-nya yang marah-marah.
4. Penutupan yang "apa adanya"