Sedangkan ringkasan adalah bentuk singkat dari tulisan atau pikiran orang lain. Syarat suatu ringkasan diantaranya adalah: lebih pendek dari sumber asli, sekitar 1/3 dari panjang sumber aslinya; termasuk rincian besar dengan ide-ide penunjang yang menggunakan kalimat sendiri, namun tidak termasuk pendapat pribadi. Tentunya, semua ini harus disertakan dengan sumber.
Melalui pemaparan singkat mengenai plagiarisme ini, saya harap para pembaca dapat lebih memahami mengenai plagiarisme dan bagaimana cara terhindar dari plagiarisme. Tanggapan saya mengenai permasalahan plagiarisme ini, sudah jelas bahwa tindakan ini merupakan suatu hal yang salah.Â
Selain menurunkan integritas, plagiarisme juga memberikan dampak buruk pada kinerja kita di dunia profesional yang akan datang. Bahkan di Jepang, jika seorang akademisi tertangkap melakukan suatu plagiarisme, secara langsung ia akan terdiskreditasi oleh akademisi lainnya. Â Seorang plagiator yang terpupuk sejak dini, tidak menutup kemungkinan akan menjadi tikus berdasi di kemudian hari.Â
Tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Oleh sebab itu, mari mulai mengerjakan tugas dengan jujur dan tidak melakukan plagiarisme, sejak dini! Saya yakin, dengan kejujuran dalam diri, akan ada berkah untuk diri tersebut. Tidak masalah untuk gagal, yang terpenting adalah tidak menyerah.
Sumber:
- Mundava, M. & Garrett, M. (2005, Januari 24). Avoiding Plagiarism. Diakses pada 28 Januari 2021, dari website University of Tennessee Libraries, http://www.lib.utk.edu/instruction/plagiarism/Â
- Menager-Beeley, R., & Paulos, L. (2006). Understanding plagiarism: A student guide to writing your own work. Houghton Mifflin.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H