Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apa Itu Disaster Victim Identification (DVI)?

25 Januari 2021   08:15 Diperbarui: 25 Januari 2021   08:28 2795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com/Garry Lotulung dan timesindonesia.co.id

Fase ketiga adalah fase ante-mortem yang merupakan fase pencarian data dari seorang individu ketika masih hidup, seperti data properti, informasi DNA, rekap medis di rumah sakit atau klinik gigi, data KTP dan sebagainya. Temuan dari fase ante-mortem akan dicatat pada form DVI berwarna kuning. 

Fase keempat adalah fase rekonsiliasi, yang merupakan saat dilakukannya perbandingan antara data ante-mortem dengan data post-mortem sehingga dapat ditentukan hasil suatu identifikasi sesuai dengan ketentuan. Sebagai informasi tambahan, kata mortem merupakan kata latin yang berarti "kematian", sedangkan kata ante berarti "sebelum" dan kata post berarti "sesudah", sehingga secara harfiah, post-mortem berarti setelah kematian dan ante-mortem berarti sebelum kematian. 

Fase terakhir adalah fase debriefing, yakni fase evaluasi dari seluruh kegiatan pelaksanaan DVI, beserta segala kelebihan dan kekurangannya. Pada fase debriefing ini juga, dilakukan pelaporan terhadap temuan yang didapatkan dan juga pemberian masukan untuk operasi kasus selanjutnya. Seluruh fase DVI ini dilakukan dengan tujuan utama, yakni untuk mengidentifikasi setiap korban. Adapun beberapa kendala yang mungkin dihadapi, seperti koordinasinya yang sulit (lintas instansi, multi disiplin ilmu), perbedaan budaya, politik dan lainnya. 

Dokumen Pribadi Penulis, Ryan Martin
Dokumen Pribadi Penulis, Ryan Martin
Sungguh suatu fase yang cukup panjang. Saya sangat kagum dengan para tim SAR (search and rescue) Gabungan yang dengan tangguh dan sukarela mencari para korban. Begitu pula dengan para tim DVI yang tanpa lelah berjuang mengidentifikasi korban demi kemanusiaan. 

Dilansir dari CNBC Indonesia, Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan 325 kantong bagian tubuh, 68 kantong serpihan kecil pesawat, 55 bagian besar badan pesawat. Semoga seluruh korban dapat cepat teridentifikasi dan semoga kedepannya tidak terjadi lagi kecelakaan seperti ini. 

Sumber 1: Interpol DVI Guideline

Sumber 2: Safitry, O. (2012). Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS), 2.

Sumber 3: cnbcindonesia.com.  (2021, 21 Januari). Update Sriwijaya Air! Identifikasi Korban & Dugaan Awal KNKT. Diakses pada 23 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun