Mohon tunggu...
Ryan
Ryan Mohon Tunggu... Teknisi - Penulis

Ryan adalah seorang penulis di beberapa platform penerbit konten.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Cara Berhenti dari Kebiasaan Masturbasi?

20 April 2020   00:30 Diperbarui: 20 April 2020   01:14 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar aktifktas positif (ilustrasi)

2. kedua Madzi, madzi bersifat bening dan lengket. Keluarnya cairan ini disebabkan oleh shawat (hasrat / hawa nafsu) ketika seseorang membayangkan jima' (hubungan badan).

3.Yang ketiga wadi, madi adalah cairan putih kental yang bisa keluar setelah kencing atau setelah orang melakukan pekerjaan berat.

Kebiasaan pada setiap orang itu berbeda-beda, tapi yakinlah dalam hidup seseorang pasti pernah melakukan kegiatan ini. Baik pada masa anak-anak maupun sudah remaja, jika ada yang bilang tidak pernah mungkin tidak mereka sadari atau juga mungkin karena privasi.

Jika kalian penasaran apakah perempuan juga melakukan hal yang sama? Jawabnya iya, tentu saja. Orang yang pernah melakukanya sekali saja akan mengalami ketagihan, seumur hidup akan melakukan kegiatan ini secara terus menerus kecuali jika iman mereka kuat.

Bahkan ada yang pernah melakukan HS, sudah saya sebutkan diatas kalau internet menyumbang 99% pendidikan seks bagi anak remaja jaman sekarang.

Apalagi anak-anak jaman sekarang kecil-kecil sudah punya gadget, biasanya anak kecil mempunyai rasa penasaran yang sangat tinggi. Sehingga mereka bisa mencri apa saja yang mereka mau, yang paling ditakutkan mereka suka meniru apa saja yang mereka lihat.

Alasan apa yang membuat orang ingin berhenti?

Karena mereka sadar, kalau hal ini tidak baik bagi kesehatan, fikiran, serta dilarang oleh agama. Khususnya pada remaja 18-20 tahun. Mereka khawatir karena ingin menikah, takutnya terjadi hal yanh tidak menyenangkan jika prilaku buruk ini terus terjadi.

Dalam dunia medis atau kesehatan kebiasaan ini dapat dikatakan wajar, tapi jika terlalu sering atau kecanduang itu sudah tidak wajar dan dianggap sebagai kebiasan buruk.

Namun menurut sebagian besar agama kegiatan ini sangat dilarang, salah satunya agama islam. Agama islam tidak membolehkan seseorang melakukan istimta (Meraih kesenangan/kenikmatan) dan penyaluran kenikmataan seksual kecuali pada isteri atau suami yang sah.

Dalam Al-Qur'an surah Al-Mu-Minun ayat 1-5 yang artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun