Mohon tunggu...
RYAN GABRIELLE
RYAN GABRIELLE Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Pendidikan Kimia di Universitas Pendidikan Indonesia yang aktif dan berprestasi. Selama masa perkuliahan dan sekolah, ia selalu antusias mengikuti olimpiade kimia dan berbagai perlombaan akademik lainnya, menjadikannya seorang yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga gemar menguji kemampuan dan pengetahuannya dalam kompetisi ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alasan Balon yang Ditiup dari Mulut Tidak Terbang

15 Agustus 2024   01:10 Diperbarui: 15 Agustus 2024   01:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa balon yang kamu tiup sendiri selalu jatuh ke tanah, sedangkan balon yang diisi dengan helium bisa melayang dengan anggun di udara? Apa sih rahasianya?

Semua berawal dari apa yang kita masukkan ke dalam balon. Ketika kita meniup balon dengan udara dari mulut, sebenarnya kita mengisinya dengan campuran gas yang terutama terdiri dari karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ini adalah hasil dari proses pernapasan kita. Karbon dioksida memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada udara sekitar, sementara uap air juga berkontribusi terhadap berat gas yang kita hembuskan. 

Saat udara dari mulut kita masuk ke dalam balon, gas-gas ini tetap lebih berat daripada udara sekitarnya yang terutama terdiri dari Karbon Dioksida dan Air. Karena massa jenis campuran CO2 dan H2O yang lebih tinggi, balon yang diisi dengan udara pernapasan akan memiliki kecenderungan untuk jatuh ke tanah, karena tidak ada gaya angkat yang cukup untuk melawan gravitasi.

Namun, cerita berubah total ketika balon diisi dengan helium. Helium adalah gas mulia yang tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat ringan. Dalam tabel periodik, helium berada di bagian paling atas dalam kelompok gas mulia, dengan massa atom yang hanya sekitar 4 amu (atomic mass units), jauh lebih rendah dibandingkan dengan karbon dioksida (sekitar 44 amu) atau oksigen (sekitar 32 amu). Karena massa atomnya yang sangat rendah, helium memiliki massa jenis yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan udara sekitar.

Ketika balon diisi dengan helium, gas ini membuat balon lebih ringan daripada udara di sekelilingnya. Ini menciptakan gaya angkat yang cukup kuat untuk mengatasi gravitasi dan membuat balon melayang ke atas. Prinsip ini sama seperti yang digunakan dalam balon udara panas atau zeppelin di masa lalu, yang diisi dengan gas ringan seperti helium atau hidrogen untuk mengangkat beban mereka ke udara.

Jadi, sekarang kamu tahu kenapa balon yang diisi dengan udara dari mulutmu akan jatuh, sementara balon yang diisi dengan helium bisa melayang. Helium, dengan segala keunikan dan keringanannya, memberikan kita sedikit "keajaiban" dalam sains yang memungkinkan balon melayang bebas di udara, menambah keceriaan di setiap acara.

Jadi, kalau kamu ingin balonmu melayang dan menambah keceriaan di pesta, pastikan untuk mengisinya dengan helium, bukan dengan udara biasa. Siapa sangka, di balik balon yang melayang, ada sains yang seru untuk dipelajari! Dan lain kali kamu melihat balon yang melayang, kamu bisa mengingat betapa uniknya helium dengan segala keajaibannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun