Mohon tunggu...
Ryan Brilian Fatsena
Ryan Brilian Fatsena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

Ryan Brilian Fatsena (22) seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada jurusan Magister Teknologi Informasi. Saya tertarik dengan copywriting, desain grafis, dan content creation. Serta terbuka untuk mempelajari hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepadatan Penumpang KRL Solo-Jogja Melonjak, Banyak Penumpang Tidak Mendapatkan Tempat Duduk

5 Desember 2024   21:06 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepadatan Penumpang Solo-Jogja (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Solo -- Kepadatan penumpang KRL Commuter Line rute Solo-Jogja kembali menjadi sorotan. Pada jam-jam sibuk, terutama di pagi dan sore hari, banyak penumpang yang terpaksa berdiri selama perjalanan akibat tidak mendapatkan tempat duduk. Kondisi ini menimbulkan keluhan dari warga yang mengandalkan kereta api sebagai moda transportasi alternatif antara dua kota besar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Menurut pantauan di Stasiun Solo Jebres pagi ini menunjukkan antrean panjang penumpang sejak pukul 04.30 WIB. Penumpang yang datang lebih awal pun tetap kesulitan mendapatkan tempat duduk karena kereta sudah penuh dari stasiun sebelumnya yaitu Stasiun Palur. Kondisi serupa juga terjadi pada jam pulang kerja di sore hari, di mana KRL dipadati oleh penumpang yang kembali ke Solo pukul 16.35 WIB.


Kondisi Jam Sibuk Menjadi Masalah Utama

Menurut salah seorang penumpang KRL, mengeluhkan kondisi ini. "Setiap hari saya naik KRL dari Solo ke Jogja untuk kuliah. Kalau sudah jam sibuk, tempat duduk pasti habis. Kadang dari awal perjalanan saja sudah penuh sesak. Saya sering berdiri sepanjang perjalanan, padahal sudah merasa lelah seharian belajar di kelas," ungkap Iyan. Situasi ini semakin diperparah oleh tingginya mobilitas masyarakat di kedua kota. Selain mahasiswa dan pekerja, banyak wisatawan yang juga menggunakan KRL untuk bepergian ke Yogyakarta, terutama pada akhir pekan atau hari libur.


Petugas PT KAI Sebut Lonjakan Penumpang Sulit Dihindari

Tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi ini membuat kondisi padat sulit terelakkan, terutama pada jam-jam sibuk.

"Saat ini KRL Solo-Jogja sudah beroperasi dengan frekuensi maksimal, yakni 24 perjalanan setiap hari. Namun, keterbatasan kapasitas kereta membuat belum sepenuhnya mampu mengakomodasi lonjakan penumpang, khususnya pada jam sibuk pagi dan sore," ungkap salah satu petugas PT KAI.

Penumpang Harapkan Solusi Konkret

Banyak penumpang berharap adanya perbaikan fasilitas dan penambahan kapasitas KRL Solo-Jogja untuk mengatasi masalah ini. Beberapa penumpang juga mengusulkan pemberlakuan sistem reservasi tempat duduk pada jam-jam tertentu agar perjalanan lebih nyaman.

"Saya harap ada solusi konkret dari PT KAI. Kalau terus seperti ini, rasanya tidak nyaman, apalagi kalau harus berdiri berdesakan setiap hari," ujar seorang pekerja yang rutin menggunakan KRL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun