Mohon tunggu...
Ryan Ezkirianto
Ryan Ezkirianto Mohon Tunggu... -

every steps creates the new ideas, new friends, for a new brighter day.\r\n@ryanezki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

The Dying Soul

7 Oktober 2013   22:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika iming derma telah menjadikannya Tuhan dalam destinasi kerja, maka tidak kah ruh ini masih bersarang. Ruh yang bukan berupa fisik melainkan atom tak kasat mata bukan kah tak butuh sedikitpun asupan dari benda yang tak utuh selamanya. Ia seharusnya berkuasa atas apa yang ia inangi, apalagi hanya seonggok jasad. Lalu mengapa ketika ia bersinggah dalam raga tak sedikitpun bisa kendalikan jasadnya itu. Jika demikian maka dimanakah letak jiwa bernaung. Apakah sudah kodrat yang jadikannya tak kuasa atas kendali hasrat, ataukah raga yang tak pernah memunculkan jiwa dalam laku yang menjadikannya lemah.

Sepenggal kalimat idealisme tinggal menunggu waktu untuk terlupakan dan terusir dari alam bawah sadar. Kata per kata yang hinggap tertumpuk ketika kampus masih jadi beranda seakan mulai terkelupas satu per satu karena ternyata ia tak sanggup beri nutrisi kepada raga yang terus terhasut oleh hasrat yang semakin lugas. Gejala apa lagi ini? Apakah raga ini terlalu termanjakan sehingga menjadikannya kuat dan berkuasa atas jiwa yang terkurung di dalamnya? Tidak, ternyata jiwa yang terlalu enggan untuk muncul karena kegelapan lah yang dilihatnya ketika keluar hingga menutupi pandangannya untuk menemukan jalan. Lalu tidak kah gelap dapat menghalangi kembalinya jiwa atas raga? Sekali pun tidak, suara dirilah yang memanggil dan menuntunnya mengikuti darimana vibrasi demikian berasal, seperti layaknya berusaha terbangun dari mimpi tak menyenangkan dan lalu terengah seketika terjaga. Terimakasih Tuhan, yang telah meniup jiwa dan menuntunnya ketika ia lengah, layaknya tanda cinta terhadap seluruh yang telah Ia cipta.

@ryanezki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun