Tapera belakangan menjadi perbincangan rakyat Indonesia bukan tanpa sebab karena Tapera ini mengundang banyak pro kontra sebelum itu apa sih tapera itu? Tapera merupakan singkatan dari Tabungan Perumahan Rakyat, sebuah program yang dirancang untuk membantu warga Indonesia memenuhi kebutuhan perumahan mereka. Konsep Tapera diperkenalkan dengan harapan dapat mengatasi masalah defisit perumahan yang masih terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Tetapi masih ada beberapa yang saya sangsikan dari program tapera ini atau yang saya singkat TPR. Berikut beberapa aspek yang menurut saya perlu dipertimbangkan pemerintah.
   Pertama, ketersediaan dan aksesibilitas informasi mengenai program TPR perlu ditingkatkan. Masih banyak buruh Indonesia yang mungkin tidak mengetahui secara detail tentang program ini, entah karena ketidaksediaan media penyebaran ---dalam hal ini internet, ataupun karena belum adanya sosialisasi yang memadai dan merata sehingga perlu adanya upaya yang lebih luas dan efektif agar buruh dapat memanfaatkannya dengan baik.
   Kedua, aspek keuangan menjadi hal yang krusial dan fundamental dalam keberlangsungan program TPR ini. Meskipun program ini menawarkan kemudahan dalam pembayaran cicilan rumah, namun buruh dengan penghasilan rendah mungkin masih kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran tersebut. Oleh karena itu, saya kira perlu dipertimbangkan kembali mengenai besaran cicilan, suku bunga, dan fleksibilitas pembayaran agar program ini benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi buruh. Selain itu, kualitas rumah yang ditawarkan melalui program TPR juga sangat perlu diperhatikan. Rumah yang layak dan aman menjadi hal yang sangat penting bagi buruh Indonesia. Pemerintah perlu memastikan bahwa rumah-rumah yang disediakan melalui program ini memenuhi standar kualitas yang layak dan sesuai dengan kebutuhan buruh.
   Meskipun program TPR memiliki tujuan yang bagus kedepannya, tidak dapan dipungkiri bahwa para buruh dan pegawai negeri di Indonesia masih trauma akan adanya kasus korupsi Jiwasraya beberapa tahun kebelakang. Banyak dari mereka yang masih sangsi, apakah benar-benar uang yang mereka tabung, tersalurkan untuk biaya pembelian rumah oleh negara seutuhnya? Apakah TPR merupakan kebijakan yang tepat bagi mereka? Bila dipertimbangkan kembali, tidak semua buruh memiliki pendapatan tinggi ---dalam kasus ini di atas UMR. Bahkan yang berpendapatan tinggi pun, belum tentu mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam sebulannya.
   Maka dari itu, monitoring dan evaluasi terhadap program TPR menjadi hal yang penting. Program Tabungan Perumahan Rakyat (TPR) memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi buruh Indonesia dalam memiliki rumah yang layak. Namun, perlu adanya perhatian yang lebih mendalam terhadap beberapa aspek yang telah saya sebutkan di atas agar program ini dapat berjalan dengan lebih efektif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H