Pergerakan German Expressionism ini dimulai pada 1910an sampai 1930an, German Expressionism berkembang pada saat sebelum perang dunia pertama yang menekankan realita dan perasaan batin serta mengedepankan shapes, colours, dan gestur simbolik.
Pemicu nya adalah di 1916 German nge banned semua film asing dan menuntut secara ga langsung ke orang orang sana untuk membuat filmnya sendiri.
Di tahun 1914 cuman ada 24 film dan berkembang setelah itu menjadi 130 film di 1918.
Genre yang meng influens gerakan ini adalah film Horror dan juga film film Noir
German Expressionism juga gak bertahan lama, di 1923 ada perbatasan politik yang ngebuat orang orang yang menggerakan hal ini juga akhirnya malah cabut ke Hollywood karena ngerasa lebih di apresiasi. Film yang dirilis pada 1922 adalah film horor yang disutradai oleh F.W Murnau yang diadaptasi dari buku "Dracula" karangan Bram Stoker atau lebih tepatnya dibajak dari novel tersebut.
Bercerita tentang Hutter seorang agen real estate mendatangi Count Orlok di Transylvania. Konon Count Orlok membeli rumah di daerah Wisbourg, mereka rencananya pengen menjual rumah di dekat rumah Hutter untuk Count orlok.
Di Transylvania, Hutter berhasil menjual rumah yang dimaksud kepada Count Orlok tapi banyak keanehan terjadi salah satunya ia menemukan sang bangsawan tidur di kamar bawah tanah di dalam peti mati. Sementara Hutter nya berusaha keluar dari kastil, Count Orlok sudah berhasil ke Wisbourg dan banyak membunuh dengan aura kegelapannya. Hutter yang menjual rumah deket dengan rumahnya sendiri panik karena takut istrinya kenapa napa dengan adanya Count orlok.
Ceritanya menarik sekali dengan dialog yang dikemas dengan Screenshot-screenshot tersebut juga jadi memaksa kita buat mengikuti jelas film ini. Banyak scene yang membuat film ini masih ditakutin sampe sekarang dan scene scene yang tergolong "iconic, padahal scoring film ini juga minimalis dan tergolong apa adanya dan juga ga banyak jumpscare layaknya film horor jaman sekarang.
Bahkan pada masanya Max Schreck pun dikira Vampire beneran sama orang orang sekitar karena perannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H